YERUSALEM, Perdana Menteri (PM) Israel Naftali Bennett pada Minggu (5/12) mendesak kekuatan dunia agar “mengambil sikap tegas” terhadap Iran dalam negosiasi untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015.
“Saya menyerukan kepada setiap negara yang berunding dengan Iran di Wina agar mengambil sikap tegas dan menjelaskan kepada Iran bahwa mustahil bernegosiasi dan memperkaya uranium pada saat yang sama,” kata Bennett merujuk pada putaran terakhir dialog yang sempat terhenti di Wina, ibu kota Austria, pekan lalu.
“Iran harus mulai membayar pelanggaran-pelanggarannya,” ujar Bennet, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya.
Dikatakan oleh Bennett bahwa Israel akan terus menekan kekuatan dunia agar tidak mencabut semua sanksi. “Kami mengadakan dialog intensif terkait masalah ini dengan Amerika, Inggris, Prancis, Rusia, dan lainnya,” tambahnya.
Pernyataan Bennett disampaikan saat para pejabat tinggi keamanan Israel berangkat ke Amerika Serikat (AS) dan Eropa untuk berdialog mengenai Iran. Pada Sabtu (4/12) malam, David Barnea, kepala badan intelijen Israel Mossad, terbang ke Washington, dan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz berencana berangkat pada Rabu (8/12) untuk bertemu dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengunjungi London dan Paris untuk membahas dialog tersebut dengan para mitra setaranya di Eropa. [Xinhua]