YERUSALEM – Israel menutup zona penangkapan ikan di lepas pantai Jalur Gaza pada Senin (26/4) pagi waktu setempat, menyusul serangan roket sepanjang malam dari daerah kantong Palestina itu, di tengah gejolak terburuk di kawasan tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
Ghassan Alian dari kantor Coordinator of Government Activities in the Territories (COGAT) mengatakan dalam pernyataannya bahwa zona penangkapan ikan di Gaza akan “sepenuhnya ditutup” mulai Senin pukul 06.00 pagi waktu setempat hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Dia mengatakan bahwa langkah ini diambil menyusul serangan roket dari Gaza yang berlangsung sepanjang malam pada Minggu (25/4) hingga Senin dan telah melalui konsultasi keamanan.
Dia memperingatkan bahwa Hamas, gerakan Islamis di Palestina yang menguasai Gaza, harus bertanggung jawab atas tindak kekerasan ini dan “akan menanggung konsekuensi atas kekerasan apa pun terhadap warga Israel.”
Sepanjang malam, para militan di Jalur Gaza menembakkan tiga roket ke arah Israel selatan, sehingga memicu dibunyikannya sirene di Kota Sderot, Israel selatan, serta sejumlah permukiman di sekitar Gaza.
Dua roket di antaranya berhasil diadang oleh sistem antiroket Iron Dome milik Israel, menurut pernyataan dari militer Israel.
Selain itu, juga terdeteksi satu upaya peluncuran yang gagal. Roket mendarat di dalam wilayah Jalur Gaza, ungkap militer Israel.
Layanan darurat medis Israel melaporkan bahwa empat orang di Sderot, termasuk seorang wanita hamil, jatuh dan mengalami cedera ringan saat berlari menuju tempat perlindungan setelah mendengar suara sirene.
Kekerasan di kawasan tersebut dilaporkan meningkat sejak pekan lalu, dengan puluhan roket ditembakkan ke arah Israel dan serangan udara Israel dilancarkan ke sejumlah lokasi Hamas di Gaza. Eskalasi kekerasan ini terjadi di tengah ketegangan yang meruncing di Yerusalem timur, yang dipicu oleh pembatasan yang diberlakukan Israel selama bulan suci Ramadan.
Gaza berada dalam blokade Israel dan Mesir sejak Hamas menguasai kawasan tersebut pada 2007.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Yerusalem. (XHTV)