JENEWA – Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (United Nations High Commissioner for Refugees/UNHCR) Filippo Grandi pada Selasa (21/9) mengeluarkan pernyataan tentang kondisi dan pengusiran di perbatasan Amerika Serikat (AS) di Del Rio, Texas, mengatakan bahwa dia terkejut akan gambaran kondisi yang menyedihkan di sana.
Disebutkan Grandi bahwa lebih dari 14.000 warga Haiti berkumpul di sana setelah melewati perjalanan berat dari sejumlah negara di Amerika.
“Intinya, pengusiran massal individu yang sedang berlangsung saat ini berdasarkan kebijakan Title 42, tanpa penyaringan untuk kebutuhan perlindungan, tidak konsisten dengan norma-norma internasional dan dapat meliputi pemulangan kembali,” kata pejabat PBB itu.
Dia menegaskan kembali seruan agar pemerintah AS segera dan sepenuhnya mencabut pembatasan Title 42 yang berlaku sejak Maret 2020. Pembatasan itu terus menolak sebagian besar orang yang tiba di perbatasan darat Amerika Serikat barat daya untuk mendapat peluang permintaan suaka.
Kepala Departemen Keamanan Dalam Negeri AS Alejandro Mayorkas pada Senin (20/9) melakukan perjalanan ke Del Rio, sebuah kota di Negara Bagian Texas AS yang berbatasan dengan Meksiko, memperingatkan para migran yang berkumpul di sana agar tidak melintasi perbatasan secara ilegal.
Sementara itu, sebuah video yang menunjukkan agen patroli perbatasan AS mengejar migran Haiti sambil menunggang kuda memicu kemarahan, memaksa sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki untuk mengakui pada Senin itu bahwa apa yang ditunjukkan dalam rekaman “mengerikan” tersebut tidak dapat diterima dan tidak pantas. [Xinhua]