BEIJING, Anggota Dewan Negara sekaligus Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi mengadakan pembicaraan via sambungan telepon dengan Menlu Pakistan Shah Mehmood Qureshi pada Jumat (3/12) malam. Dalam pembicaraan itu, Wang memerinci posisi China pada apa yang disebut “Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) untuk Demokrasi” yang akan digelar oleh Amerika Serikat (AS).
Apa yang menjadi tujuan AS bukanlah demokrasi melainkan hegemoni, kata Wang, seraya menambahkan bahwa negara itu berupaya mempertahankan posisi dominannya di dunia atas nama demokrasi.
AS, lanjut Wang, berupaya mencampuri urusan internal negara lain di bawah bendera demokrasi, melanggar nilai-nilai demokrasi, dan menciptakan perpecahan di dunia.
Banyak negara meyakini bahwa AS tidak dalam posisi menetapkan tes dan standar untuk negara lain maupun berhak meminta negara lain untuk mengikuti jalur demokrasinya saja, menurut diplomat China tersebut.
Wang menekankan jika ingin membahas demokrasi, maka hal itu seharusnya dibicarakan di platform Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berlandaskan semangat saling menghargai dan pada pijakan yang setara.
China memiliki keyakinan penuh pada jalur dan proses demokrasi yang dianutnya, kata Wang, seraya menyatakan bahwa demokrasi sosialis dengan karakteristik China merupakan demokrasi rakyat yang mencakup keseluruhan proses, yang telah mendapatkan persetujuan dan dukungan luas dari rakyat China.
China, seperti digarisbawahi Wang, bersedia melakukan pertukaran penuh dengan negara-negara lain terkait demokrasi dan hak asasi manusia (HAM) dengan sikap terbuka dan inklusif, serta mempromosikan bersama prinsip demokrasi dan HAM di seluruh dunia.
China juga siap bekerja sama dengan semua pihak untuk menegakkan keadilan, menolak mentalitas Perang Dingin, menjaga dan mengembangkan demokrasi sejati, serta membela hak dan kepentingan negara-negara berkembang yang sah dan diakui secara hukum dengan sungguh-sungguh, tambah Wang. [Xinhua]