PBB – Norwegia, Tunisia, dan China, yang meminta digelarnya debat terbuka Dewan Keamanan tentang eskalasi konflik Israel-Palestina, pada Minggu (16/5) menuntut dihentikannya segera pertempuran.
Mona Juul, Duta Besar Norwegia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), membacakan pernyataan bersama dari ketiga negara tersebut usai pertemuan Dewan Keamanan pada Minggu.
Norwegia, Tunisia, dan China menyatakan keprihatinan mendalam terkait situasi di Gaza dan meningkatnya jumlah korban sipil, serta menyerukan penghentian segera pertempuran, penghormatan penuh terhadap hukum internasional termasuk hukum humaniter internasional, dan perlindungan warga sipil, terutama anak-anak, demikian bunyi pernyataan bersama tersebut.
“Kami menuntut penghentian segera semua tindakan kekerasan, provokasi, penghasutan, pengrusakan, dan rencana penggusuran. Lebih lanjut, kami juga menyampaikan keprihatinan tentang ketegangan dan kekerasan yang terjadi di Yerusalem Timur, terutama di dalam dan sekitar tempat-tempat suci, termasuk di Masjid Al-Aqsa, serta mendesak langkah pengendalian maksimum dan (menyerukan) agar semua pihak menghormati status quo bersejarah di tempat-tempat suci.”
Ketiga negara itu mendesak baik Israel maupun Palestina agar segera menurunkan ketegangan dan mengakhiri kekerasan. Mereka menegaskan kembali dukungan mereka untuk solusi dua negara yang dinegosiasikan, sesuai dengan resolusi PBB dan hukum internasional yang relevan, serta menyerukan peningkatan dan percepatan upaya diplomatik dan dukungan bagi tujuan tersebut.
Debat terbuka pada Minggu itu menjadi acara publik Dewan Keamanan pertama yang membahas konflik Israel-Palestina sejak ketegangan meningkat. Sebelumnya, ketiga negara itu berhasil mendorong diadakannya dua putaran konsultasi tertutup Dewan Keamanan. [Xinhua]