Foto yang diabadikan pada 8 September 2021 ini menunjukkan sejumlah model pesawat jet dalam pameran Revolusi Industri Baru BRICS yang diadakan di Xiamen, Provinsi Fujian, China tenggara. (Xinhua/Lin Shanchuan)
“Saya percaya bahwa hasil KTT ini akan menguntungkan tidak hanya bagi negara-negara BRICS, tetapi juga negara-negara berkembang lainnya serta seluruh dunia,” kata seorang pakar Kamboja.
PHNOM PENH, 20 Juni (Xinhua) — Negara-negara anggota BRICS telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan global selama 16 tahun terakhir, kata seorang pakar Kamboja.
BRICS selalu berkomitmen untuk menegakkan kerja sama multilateral, ekonomi dunia yang terbuka dan pluralistik, serta pertumbuhan inklusif dan pembangunan berkelanjutan, kata Kin Phea, Direktur Jenderal Institut Hubungan Internasional di Royal Academy of Cambodia, sebelum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-14 yang dijadwalkan digelar pada akhir Juni dan akan dipimpin oleh China.
BRICS adalah akronim untuk blok emerging marketyang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Secara kolektif, blok tersebut mewakili sekitar 40 persen dari populasi global dan menyumbang sekitar 25 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) global.
“Multilateralisme BRICS sangat penting untuk tatanan dunia baru saat ini,” katanya kepada Xinhua. “Sejak didirikan pada 2006, negara-negara BRICS telah menjadi mesin utama pertumbuhan ekonomi inklusif global dan memperbarui dorongan untuk kerja sama ekonomi global.”
Phea juga menggarisbawahi pencapaian luar biasa BRICS, termasuk pendirian Bank Pembangunan Baru (New Development Bank), yang dikenal sebagai bank BRICS, dan peluncuran Pusat Penelitian dan Pengembangan Vaksin BRICS baru-baru ini.
Foto dari udara yang diabadikan pada 17 Desember 2020 ini menunjukkan gedung kantor pusat Bank Pembangunan Baru (New Development Bank/NDB) BRICS di Shanghai, China timur. (Xinhua/Fang Zhe)
“KTT ini penting bagi para pemimpin negara anggota BRICS untuk menjalin kemitraan yang lebih kuat guna mendorong pemulihan ekonomi pasca-COVID-19 dan mengatasi berbagai tantangan utama ekonomi global,” kata Phea.
“Saya percaya bahwa hasil KTT ini akan menguntungkan tidak hanya negara-negara BRICS, tetapi juga negara-negara berkembang lainnya serta seluruh dunia,” katanya.
Berbicara tentang kepemimpinan BRICS oleh China, Phea percaya bahwa China akan menggunakan kesempatan itu untuk mempromosikan semangat BRICS atas keterbukaan, inklusivitas, dan kerja sama yang saling menguntungkan, serta memperkuat kerja sama praktis di segala bidang dan memulai perjalanan baru kerja sama BRICS.
“China adalah investor utama dan mitra dagang di blok BRICS, dan kerja sama perdagangan serta investasi antara China dan negara-negara BRICS lainnya memberikan dampak sangat kuat pada perkembangan ekonomi mereka,” katanya.
Phea percaya bahwa China akan terus memperdalam hubungan ekonominya dengan negara-negara BRICS lainnya dan membuka pasar keuangannya untuk membantu melindungi dari meningkatnya ketidakpastian global.
“BRICS Plus mencerminkan semangat multilateralisme dan multikulturalisme yang sebenarnya, dan dengan demikian dapat menjamin kelangsungan hidup emerging marketdan negara-negara berkembang,” katanya.
Phea juga mengomentari Inisiatif Keamanan Global yang baru-baru ini diusulkan oleh China, dengan mengatakan bahwa gagasan itu sangat penting untuk meletakkan dasar yang konkret untuk membangun komunitas keamanan global yang adil.
Inisiatif Keamanan Global akan mendorong jenis keamanan baru yang menggantikan konfrontasi dan pendekatan menang-kalah (zero-sum) dengan dialog, kemitraan, serta hasil yang saling menguntungkan, katanya.
Dia menambahkan bahwa inisiatif itu meneruskan semangat Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan memberikan solusi mendasar untuk menghilangkan “defisit perdamaian”. [Xinhua]