Presiden China Xi Jinping menghadiri dan menyampaikan pidato di sesi pleno Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg ke-25 dalam format virtual sesuai undangan pada 17 Juni 2022. (Xinhua/Ju Peng)
BEIJING, 19 Juni (Xinhua) — Presiden China Xi Jinping pada Jumat (17/6) menyampaikan pidato di sesi pleno Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (St. Petersburg International Economic Forum/SPIEF) ke-25 dalam format virtual. Pada kesempatan itu, Xi mengajukan empat proposal untuk memajukan solidaritas global untuk pembangunan berkelanjutan.
Para pakar dan akademisi dari beberapa negara meyakini bahwa saat dunia sedang menghadapi berbagai tantangan, pernyataan Xi menyuntikkan energi positif ke dalam upaya bersama dunia untuk mewujudkan masa depan yang damai, sejahtera, dan cerah.
Amadou Diop, seorang pakar tentang China dari Senegal, mengatakan bahwa pidato Xi sekali lagi menunjukkan komitmen China terhadap solidaritas internasional serta kesediaan negara tersebut untuk mempromosikan kemakmuran bersama dan menjaga perdamaian dunia.
Cavince Adhere, seorang akademisi hubungan internasional yang berbasis di Kenya, mengatakan bahwa pidato Xi mencerminkan aspirasi banyak negara berkembang di seluruh dunia. Dia meminta negara-negara “Global South” untuk menanggapi seruan Xi untuk koordinasi yang lebih erat dan bersama-sama menemukan solusi berkelanjutan untuk berbagai tantangan yang ada.
“Kesiapan Beijing untuk mempromosikan pembangunan berkualitas tinggi, memperluas keterbukaan berstandar tinggi, serta mengukuhkan momentum Sabuk dan Jalur Sutra menegaskan tekad China untuk memikul tanggung jawab internasionalnya,” tambah sang akademisi.
Joseph Matthews, seorang profesor senior di BELTEI International University di Phnom Penh, Kamboja, mengatakan bahwa pernyataan Xi benar-benar mencerminkan komitmen tak tergoyahkan China untuk menegakkan multilateralisme dan kerja sama yang saling menguntungkan, serta mempromosikan pembangunan bersama dan pemulihan ekonomi global.
Sebagai penstabil ekonomi global, China memainkan peran kunci dalam membantu menyingkirkan berbagai hambatan perdagangan serta menjaga stabilitas rantai pasokan dan industri global, ungkap Matthews.
Presiden China Xi Jinping menghadiri dan menyampaikan pidato di sesi pleno Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg ke-25 dalam format virtual sesuai undangan pada 17 Juni 2022. (Xinhua/Chen Qiang)
Muhammad Asif Noor, Direktur Institut Studi Perdamaian dan Diplomatik di Pakistan, mengatakan proposal Xi sangat adil untuk menyelesaikan tantangan bersama seperti ketidakpastian, kemiskinan, ketidaksetaraan, dan krisis keuangan yang dihadapi masyarakat global.
Dia menyerukan upaya-upaya global untuk memperkuat kemitraan pembangunan dan meningkatkan bantuan bagi negara-negara lain dalam proyek-proyek pembangunan.
Andrei Ostrovsky, Kepala Pusat Penelitian Sosial-Ekonomi China di Institut Studi Timur Jauh di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, mengatakan China berkomitmen untuk membantu membangun ekonomi dunia yang terbuka, seraya menambahkan bahwa dalam kondisi saat ini, Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra menjadi sangat penting.
Ahmed Kandil, pakar Mesir untuk urusan Asia yang juga menjabat sebagai Kepala Unit Studi Internasional di Pusat Studi Politik dan Strategis Al-Ahram, mengatakan dia sepenuhnya setuju dengan proposal Xi untuk bekerja sama dalam inovasi dan membagikan hasil inovasi kepada semua pihak, seraya menambahkan bahwa suara China penting karena mewakili negara-negara berkembang.
“Proposal Xi menyerukan pertukaran dan dialog berkelanjutan di kalangan para pemikir, ilmuwan, dan pusat penelitian untuk memimpin menciptakan teknologi baru yang membantu kemajuan umat manusia dan mengatasi berbagai tantangan serta ancaman yang dihadapi dunia saat ini,” kata pakar tersebut. [Xinhua]