PBB – Hampir 10 juta anak di Afghanistan sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan, dan Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) memerlukan sekitar 200 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp14.374) untuk menanggapi kebutuhan-kebutuhan mereka, demikian disampaikan seorang pejabat PBB pada Senin (30/8).
Permohonan itu mencakup berbagai sektor, termasuk air dan sanitasi, perlindungan anak, nutrisi, kesehatan, dan pendidikan, ujar Herve De Lys, perwakilan UNICEF di Afghanistan.
HERVE DE LYS, Perwakilan UNICEF di Afghanistan :
“Sayangnya, mereka yang sebenarnya memiliki tanggung jawab paling kecil dalam krisis ini justru membayar harga termahal, termasuk anak-anak yang tewas dan terluka dalam serangkaian kekejaman di Kabul sejak Kamis (26/8) pekan lalu.”
Dia memberi pengarahan kepada sejumlah wartawan di markas besar PBB di New York melalui tautan video
“Tahun ini saja, lebih dari 550 anak tewas dan lebih dari 1.400 lainnya terluka. Ini jelas merupakan krisis perlindungan anak di sebuah negara yang sudah menjadi salah satu tempat terburuk di dunia bagi anak-anak. Dengan latar belakang konflik dan ketidakamanan, anak-anak tinggal di komunitas yang kehabisan air karena kekeringan. Mereka tidak bisa mendapatkan vaksin yang menyelamatkan nyawa, termasuk polio, penyakit yang membuat mereka lumpuh seumur hidup. Banyak yang mengalami kekurangan gizi akut sehingga mereka terbaring di ranjang rumah sakit, bahkan terlalu lemah untuk menggenggam jari yang terulur. Anak-anak ini kehilangan hak mereka atas masa kanak-kanak yang sehat dan terlindungi.”
UNICEF prihatin atas berbagai laporan bahwa para donor internasional memangkas atau menghentikan bantuan ke negara itu, tidak hanya untuk UNICEF tetapi juga untuk lembaga bantuan lainnya, di masa yang sulit ini. UNICEF juga prihatin terkait kepastian keselamatan dan keamanan yang diperlukan saat menyampaikan program-program ke seluruh negeri, terutama keselamatan dan keamanan staf nasional perempuan dan pekerja sosial perempuan, katanya.
Dia mendesak seluruh mitra untuk mendukung UNICEF saat badan tersebut mulai menerapkan rencana yang ditingkatkan, yang mencakup penyediaan klinik kesehatan keliling; memvaksinasi bayi untuk memberantas polio dan penyakit lain yang dapat dicegah dengan vaksin, dan memvaksinasi orang-orang terhadap COVID-19; merawat anak-anak yang kekurangan gizi akut; mengirimkan air ke daerah-daerah yang terdampak kekeringan, dan mendistribusikan peralatan kebersihan; mempersiapkan anak-anak untuk bersekolah, serta mempersiapkan sekolah bagi anak-anak untuk periode semester baru bulan depan.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Markas Besar PBB. (XHTV)