JOHANNESBURG – Kerusuhan sipil yang melanda provinsi Gauteng dan KwaZulu-Natal (KZN) dalam sepekan terakhir ditargetkan untuk menyabotase perekonomian dan mengacaukan negara, kata Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dalam pidatonya pada Jumat (16/7).
Dia menyebut peristiwa itu direncanakan dengan baik oleh dalang di balik kerusuhan.
“Jelas sekarang bahwa peristiwa pekan lalu tak lain adalah serangan yang disengaja, terkoordinasi, dan terencana dengan baik untuk menyerang demokrasi kita,” ujarnya. “Aksi-aksi tersebut ditargetkan untuk melumpuhkan ekonomi, menyebabkan ketidakstabilan sosial, dan secara serius melemahkan, atau bahkan menghapus, negara demokratis ini.”
Ramaphosa mengklaim orang-orang yang merencanakan aksi unjuk rasa tersebut berusaha mengeksploitasi kondisi sosial ekonomi.
“Mereka berusaha mengeksploitasi kondisi sosial dan ekonomi di mana banyak warga Afrika Selatan bergantung, suatu kondisi yang telah memburuk sejak awal pandemi virus corona, serta memprovokasi warga sipil dan jaringan kriminal untuk terlibat dalam tindakan penjarahan oportunistik,” katanya.
“Kerusuhan berikutnya digunakan sebagai siasat untuk melakukan sabotase ekonomi melalui serangan yang ditargetkan pada truk, pabrik, gudang, dan infrastruktur lain yang diperlukan untuk berfungsinya ekonomi kita dan penyediaan layanan kepada masyarakat kita.”
Sebuah laporan awal menunjukkan kerusakan parah pada 161 mal dan pusat perbelanjaan, 11 gudang, delapan pabrik, dan 161 gerai serta distributor minuman keras, papar sang presiden.
“Dengan dalih ketidakpuasan politik, mereka yang berada di balik aksi-aksi ini berusaha memprovokasi pemberontakan rakyat,” katanya.
Ramaphosa pada Jumat menyambangi Durban yang menjadi episentrum kerusuhan.
Dia menyebut aksi perusakan dan kekerasan yang terjadi baru-baru ini belum pernah terjadi sebelumnya.
“Jalan-jalan dan bangunan yang saya lihat menanggung bekas penjarahan dan kerusuhan,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa dengan masyarakat yang kini kesulitan membeli produk segar, terutama di KZN, korban manusia akan membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih. [Xinhua]