LVIV – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dirinya tidak sedang mengadakan pembicaraan dengan pihak-pihak ketiga terkait rencana perdamaian untuk mengakhiri konflik Rusia-Ukraina, demikian dilaporkan kantor berita Ukrinform pada Senin (6/6).
“Saya tidak sedang menjalani negosiasi tentang rencana apa pun. Saat ini, negosiasi seperti itu berada di level nol,” kata Zelensky kepada wartawan pada Senin dalam konferensi pers ketika berkomentar tentang laporan media bahwa Uni Eropa (UE), Amerika Serikat, dan Inggris diduga telah membahas rencana perdamaian untuk Ukraina.
Masyarakat internasional sudah mulai lelah dengan konflik itu, ujar Zelensky, seraya menambahkan bahwa beberapa negara berusaha meyakinkan Ukraina untuk membuat konsesi yang tidak menguntungkan.
“Semua pihak tentunya ingin mendorong kami, selangkah demi selangkah, menuju hasil yang pastinya tidak menguntungkan bagi kami, tetapi menguntungkan bagi pihak-pihak tertentu yang memiliki kepentingan,” paparnya.
Sementara itu, dia menekankan bahwa Ukraina harus melanjutkan kemitraannya “dengan semua negara di Eropa dan kekuatan dunia.”
Turki dapat menjadi mediator dalam pembicaraan tentang pembukaan blokir pelabuhan-pelabuhan Ukraina untuk ekspor gandum, ujar Zelensky. Dia juga menambahkan bahwa Ukraina tidak berpartisipasi dalam negosiasi Turki-Rusia terkait isu tersebut.
“Saya tidak diundang. Menteri luar negeri tidak diundang, sampai hari ini,” katanya.
Zelensky mengatakan bahwa Kiev tidak mempertimbangkan alternatif apa pun untuk keanggotaan UE, dan bahwa kemungkinan perjanjian dengan Inggris terkait serikat pertahanan merupakan bagian dari jaminan keamanan Ukraina.
Situasi di Ukraina masih tidak dapat diprediksi, dan aksi permusuhan dapat terjadi di mana saja jika pasukan Ukraina mengalami kekalahan di Donbass, ujar Zelensky.
Dia menambahkan bahwa lebih dari 2.500 tentara Ukraina dari pabrik baja Azovstal ditangkap oleh Rusia setelah berakhirnya pertempuran di Mariupol pada Mei lalu.
Diproduksi oleh Xinhua Global Service