Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres berbicara kepada awak media di markas besar PBB di New York pada 1 Agustus 2022. (Xinhua/Xie E)
Sekjen PBB itu menekankan perlunya menunjukkan tanggung jawab atas insiden ini dan menyambut baik keputusan perwakilan khususnya di RD Kongo, Bintou Keita, untuk menahan para anggota pasukan penjaga perdamaian yang terlibat dalam insiden tersebut dan segera memulai penyelidikan.
PBB, 1 Agustus (Xinhua) — Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Senin (1/8) berbicara dengan Presiden Republik Demokratik (RD) Kongo Felix Tshisekedi dan meminta maaf atas insiden yang terjadi pada Minggu (31/7). Dalam insiden itu, sejumlah anggota pasukan penjaga perdamaian PBB melakukan penembakan dan menewaskan dua warga di sebuah kota perbatasan.
Dalam percakapan via telepon, Guterres menyampaikan belasungkawa dan meminta maaf atas insiden tersebut, kata Stephane Dujarric, juru bicara (jubir) Guterres.
Guterres mengatakan PBB berkomitmen penuh terhadap perdamaian dan untuk berkoordinasi dan bekerja dengan angkatan bersenjata Kongo. Dia juga mengatakan bahwa dialog yang efektif diperlukan guna mengatasi situasi tersebut dan menghadirkan stabilitas di RD Kongo timur, menurut jubir itu.
Pada Minggu, Guterres mengungkapkan kemarahannya setelah insiden yang terjadi di Kasindi, Provinsi Kivu Utara, di perbatasan RD Kongo dan Uganda. Selain dua kematian yang dilaporkan, 15 orang lainnya terluka dalam insiden mematikan itu, kata otoritas di RD Kongo.
Sekjen PBB juga menekankan perlunya menunjukkan tanggung jawab atas peristiwa ini dan menyambut baik keputusan perwakilan khususnya di RD Kongo, Bintou Keita, untuk menahan para anggota pasukan penjaga perdamaian yang terlibat dalam insiden tersebut dan segera memulai penyelidikan. [Xinhua]