PBB – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Jumat (9/7) meminta negara-negara dengan perekonomian terbesar dalam Kelompok 20 (G20) untuk menangani kesenjangan vaksin COVID-19, memberikan bantuan keringanan utang terhadap perekonomian berkembang, serta mendanai aksi iklim.
Guterres menyampaikan pidato virtual dalam pertemuan ketiga antara para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20, yang digelar di Venesia, Italia. Pertemuan pada Jumat itu dihelat secara tertutup, ujar Stephane Dujarric, kepala juru bicara Guterres.
Sekretaris jenderal PBB itu kembali menyampaikan seruannya terkait rencana vaksinasi global untuk setidaknya melipatgandakan produksi vaksin dan memastikan distribusi yang adil, menggunakan COVAX sebagai platform, papar Dujarric.
Menurut Guterres, banyak negara berkembang tertatih-tatih menghadapi ancaman kegagalan melunasi utang. Dia menyerukan agar G20 memperluas Inisiatif Penangguhan Layanan Utang dan Kerangka Umum untuk Penanganan Utang sehingga turut mencakup negara-negara dengan berpendapatan menengah dan negara berkembang pulau kecil yang rentan.
Terkait perubahan iklim, Guterres mengaku sangat khawatir karena tidak adanya kemajuan dalam hal pendanaan iklim publik dan sekali lagi menyerukan agar G20 mengucurkan dana sebesar 100 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.548) setiap tahunnya untuk negara-negara berkembang, sebagaimana disepakati pada 2009.
Guterres mengatakan kepada para menteri bahwa untuk mengembalikan kepercayaan terhadap multilateralisme, pemberian vaksin, pemulihan ekonomi, dan pendanaan iklim perlu dilakukan, kata juru bicara itu. [Xinhua]