AMMAN – Yordania dan Mesir pada Senin (24/5) menggarisbawahi perlunya gencatan senjata berkelanjutan di Gaza dan mengakhiri pelanggaran Israel terhadap hak-hak warga Palestina, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Yordania.
Dalam konferensi pers di Amman yang digelar oleh Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi dan Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry, kedua pihak menegaskan kembali koordinasi yang sedang berlangsung untuk “melawan pelanggaran ilegal Israel yang merusak proses perdamaian.”
Kedua diplomat juga membahas upaya untuk menemukan solusi politik menuju peluncuran kembali aksi internasional aktif guna mengakhiri pendudukan, juga mencapai perdamaian yang adil dan komprehensif yang menjamin pembentukan negara Palestina merdeka berdasarkan perbatasan 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Safadi mengatakan kedua negara tersebut sepakat bahwa tidak akan ada perdamaian yang adil dan komprehensif kecuali pendudukan berakhir dan solusi dua negara tercapai.
Menegaskan kembali bahwa pihak Israel tidak memiliki hak untuk mengusir penduduk Sheikh Jarrah dari rumah mereka, Safadi memperingatkan gerakan semacam itu akan “mendorong situasi kembali meledak dan merupakan kejahatan perang yang harus dicegah oleh komunitas internasional.”
AYMAN SAFADI, Menteri Luar Negeri Yordania : “Masalah Syekh Jarrah adalah masalah yang harus ditangani dengan dasar bahwa tidak ada hak atau legitimasi atas setiap keputusan Israel untuk menggusur orang-orang di lingkungan Syekh Jarrah dari rumah mereka, dan mengusir mereka dari rumah mereka sendiri akan menjadi kejahatan perang yang tidak dapat dibiarkan oleh komunitas internasional.”
SAMEH SHOUKRY, Menteri Luar Negeri Mesir : “Apa yang dilakukan Israel di Tepi Barat, juga Yerusalem, memerlukan komunikasi dengan Yordania untuk menghadapi tantangan ini. Kita perlu terus berupaya dengan tekun dan bersama-sama untuk melindungi hak-hak sah rakyat Palestina, dan untuk mencapai tujuan mendirikan negara Palestina merdeka berdasarkan perbatasan 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.”
Sementara itu, Raja Yordania Abdullah II pada Senin memuji upaya Mesir dalam memediasi gencatan senjata di Jalur Gaza, menurut pernyataan pengadilan kerajaan.
Pernyataan tersebut disampaikan raja dalam pertemuan dengan Shoukry, yang menyampaikan pesan dari Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi tentang kerja sama erat antara kedua negara dalam isu-isu yang menjadi kekhawatiran bersama.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Amman. (XHTV)