GAZA – Jet tempur Israel pada Sabtu (21/8) malam menyerang pos dan fasilitas sayap bersenjata Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) di Gaza, demikian disampaikan sumber keamanan Palestina dan sejumlah saksi mata.
Serangan udara diluncurkan sebagai respons atas bentrokan yang terjadi sebelumnya pada hari yang sama antara puluhan pengunjuk rasa Palestina dan tentara Israel di perbatasan antara Israel dan wilayah kantong pesisir yang terkepung itu. Insiden tersebut menyebabkan seorang penembak jitu Israel terluka parah.
Beberapa ledakan terdengar di Jalur Gaza bagian tengah dan barat, menyebabkan kerusakan pada pos dan fasilitas Hamas, tetapi tidak ada laporan korban jiwa, menurut sumber tersebut.
Serangan udara itu juga menargetkan gudang senjata dan sejumlah pos lain yang membuat senjata, kata seorang juru bicara angkatan darat Israel dalam pernyataan pers.
Juru bicara itu menilai gerakan Hamas, yang menguasai dan mengendalikan Jalur Gaza, sepenuhnya bertanggung jawab atas bentrokan di Israel dan mengeksploitasi warga sipil untuk terlibat dalam serangan terhadap Israel.
Sebelumnya pada Sabtu yang sama, 41 demonstran Palestina terluka akibat tembakan tentara Israel, termasuk 22 anak-anak, yang dua di antaranya dalam kondisi kritis, menurut pejabat rumah sakit Gaza.
Pada Jumat (20/8), faksi-faksi Palestina di Jalur Gaza, termasuk Hamas, menyerukan agar orang-orang berunjuk rasa di dekat daerah perbatasan dengan Israel untuk memperingati 52 tahun pembakaran Masjid al-Aqsa di Yerusalem Timur.
Khalil al-Hayyah, seorang pemimpin senior Hamas di Gaza, mengatakan kepada awak media bahwa gerakannya akan melanjutkan upaya untuk mempertahankan Masjid al-Aqsa serta perjuangan untuk mengakhiri blokade Israel yang telah diberlakukan di Jalur Gaza selama 15 tahun. [Xinhua]