BRUSSEL – Para pemimpin negara anggota Uni Eropa (UE) pada Senin (24/5) sepakat untuk memutus jalur udara blok tersebut dengan Belarus menyusul insiden pengalihan penerbangan Ryanair pada Minggu (23/5).
Menurut kesimpulan dari KTT khusus Uni Eropa pada Senin, blok beranggotakan 27 negara itu mengecam keras insiden yang membahayakan keselamatan penerbangan dan meminta Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (International Civil Aviation Organization) segera menyelidiki “insiden yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak dapat diterima ini.”
Para pemimpin negara anggota UE mendesak Dewan Eropa agar mengadopsi sejumlah langkah yang diperlukan untuk melarang maskapai penerbangan Belarus melintasi wilayah udara UE, mencegah akses penerbangan Belarus ke bandara UE, serta meminta seluruh maskapai penerbangan yang berbasis di UE untuk menghindari penerbangan di langit Belarus, menurut kesimpulan itu.
Maskapai Irlandia Ryanair mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Minggu bahwa penerbangan FR4978 dari Athena menuju Vilnius mendapat notifikasi dari otoritas Belarus terkait “potensi ancaman keamanan di pesawat” dan “diperintahkan untuk mengalihkan penerbangan ke bandara terdekat, yaitu Minsk.”
“Tak ada hal menyimpang yang ditemukan,” kata Ryanair. Penerbangan tersebut kemudian lepas landas kembali dan mendarat di ibu kota Lithuania pada Minggu pukul 21.25 waktu setempat (Senin pukul 01.25 WIB) setelah melakukan perjalanan putar balik selama tujuh jam.
Dalam pernyataan terbaru pada Senin, Ryanair “mengecam tindakan melanggar hukum dari otoritas Belarus,” dan menyebutnya sebagai “aksi pembajakan penerbangan.”
“Kasus ini sedang ditangani oleh badan keamanan dan keselamatan Uni Eropa bersama NATO. Ryanair sepenuhnya bekerja sama dengan mereka dan kami tidak dapat berkomentar lebih lanjut untuk alasan keamanan,” katanya. [Xinhua]