WELLINGTON – Pemerintah Selandia Baru menetapkan kriteria ketat untuk vaksinasi awal bagi orang-orang yang hendak melakukan perjalanan ke luar negara itu atas dasar rasa kemanusiaan atau alasan kepentingan nasional, seperti diumumkan Menteri Penanggulangan COVID-19 Selandia Baru Chris Hipkins pada Rabu (24/3).
Dua pekan lalu, pemerintah Selandia Baru menetapkan rencana peluncuran vaksin COVID-19, dimulai dengan kelompok yang paling berisiko tertular dan menyebarkan COVID-19 serta kelompok yang paling berisiko sakit parah karena virus tersebut.
“Pemerintah telah mempertimbangkan dengan hati-hati situasi di mana warga benar-benar membutuhkan vaksinasi untuk melakukan perjalanan ke luar negeri,” kata Hipkins.
“Kriteria ketat telah ditetapkan, yang akan menyeimbangkan rasa kemanusiaan dengan kebutuhan untuk menghindari potensi antrean mendahului kelompok berisiko, tanpa pembenaran yang kuat. Ketentuan ini tidak akan mencakup vaksinasi bagi pendatang baru atau warga Selandia Baru yang kembali.”
Bahkan sebelum orang-orang masuk dalam kategori yang dipertimbangkan, mereka harus memenuhi serangkaian kriteria, di antaranya merupakan warga negara Selandia Baru, penduduk atau pemegang visa, harus melakukan perjalanan sebelum 31 Agustus 2021, dan telah membuat pengaturan untuk kembali ke Selandia Baru.
“Orang-orang juga harus memastikan bahwa mereka akan dapat menerima kedua dosis vaksin COVID-19 sebelum keberangkatan mereka,” kata Hipkins.
Putaran kedua pemberian dosis vaksin COVID-19 untuk para pekerja di fasilitas perbatasan serta isolasi dan karantina terkelola sedang berlangsung, dengan kelompok pertama pekerja yang divaksinasi empat pekan lalu mendapatkan dosis kedua, menurut Kementerian Kesehatan Selandia Baru.
Lebih dari 2 juta warga negara itu yang paling berisiko tertular dan menyebarkan COVID-19 atau sakit parah akibat COVID-19 diperkirakan akan mulai divaksinasi selama tiga hingga empat bulan ke depan. Populasi sisanya akan dapat divaksinasi mulai Juli dan seterusnya. Pemerintah Selandia Baru menargetkan untuk memvaksinasi sebanyak mungkin warganya hingga akhir tahun ini, menurut kementerian tersebut. [Xinhua]