Foto dari udara yang diabadikan pada 20 Juni 2022 ini menunjukkan area yang tergenang banjir di wilayah Wuyuan, Provinsi Jiangxi, China timur. (Xinhua/Wang Guohong)
BEIJING, 21 Juni (Xinhua) — Hujan lebat terus mengguyur sebagian wilayah di China, mengakibatkan sungai meluap, memicu tanah longsor dan memaksa evakuasi warga dalam beberapa hari terakhir.
Markas pusat pengendalian banjir dan bantuan kekeringan di Provinsi Jiangxi, China timur, meningkatkan level tanggap darurat pengendalian banjir ke level II pada Senin (20/6) malam, setelah sekitar 485.000 warga terkena dampak hujan yang berkepanjangan.
Dari Sabtu (18/6) sampai Senin pukul 15.00, hujan lebat dan banjir melanda 55 wilayah di Jiangxi, dengan 43.300 hektare tanaman pertanian terkena dampak. Kerugian ekonomi langsung akibat banjir mencapai 470 juta yuan (1 yuan = Rp2.211), menurut markas pusat pengendalian banjir itu.
Hujan lebat tanpa henti mengakibatkan sungai dan danau meluap di Jiangxi, dengan ketinggian air di Danau Poyang, danau air tawar terbesar di China, melampaui level waspada pada Selasa (21/6).
Ketinggian air di stasiun hidrologi utama Xingzi di danau tersebut tercatat 0,05 meter lebih tinggi dari level siaga 19 meter pada sekitar pukul 15.00. Ketinggian air diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa hari mendatang.
Hujan berkepanjangan juga melanda provinsi tetangga Hunan sejak Jumat (17/6). Hingga Selasa pukul 08.00, 250.473 orang terkena dampak hujan badai di Hunan, menurut kantor pusat pengendalian banjir dan bantuan kekeringan provinsi itu.
Curah hujan tinggi mengakibatkan 94 rumah roboh, memaksa 51.143 penduduk setempat untuk mengungsi, dan merusak lebih dari 21.607 hektare tanaman pertanian di provinsi tersebut.
Di Provinsi Guangdong, China selatan, hujan deras memicu banjir dan tanah longsor. Sekitar 479.600 warga di beberapa kota termasuk Shaoguan, Heyuan dan Meizhou terkena dampak curah hujan yang tinggi, menurut departemen manajemen darurat provinsi.
Kerugian ekonomi langsung sejauh ini diperkirakan lebih dari 1,7 miliar yuan.
Kota Shaoguan di Guangdong, di mana curah hujan rata-rata sejak akhir Mei lalu melampaui semua rekor sebelumnya selama periode yang sama, meningkatkan peringatan banjir ke Level I, level tertinggi, pada Selasa pagi. Warga yang tinggal di tepi sungai diminta untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Hujan lebat baru-baru ini di wilayah selatan negara itu akan mereda mulai Rabu (22/6), dengan sabuk hujan utama bergerak ke utara dan hujan diperkirakan akan melanda sebagian Mongolia Dalam, Jilin dan Liaoning di China utara, kata Pusat Meteorologi Nasional.
Namun, para ahli telah memperingatkan dampak berbahaya dari banjir di sungai kecil dan sedang, genangan air perkotaan dan pedesaan, dan tanah longsor di daerah pegunungan, mengimbau masyarakat menjauhi daerah rawan bencana meteorologi. [Xinhua]