Merck berencana untuk mempelajari apakah molnupiravir efektif melawan varian Omicron yang ditemukan beberapa hari lalu.
NEW YORK CITY, Sebuah komite ahli pada Selasa (30/11) memutuskan untuk merekomendasikan secara saksama agar Badan Pengawas Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) Amerika Serikat (AS) mengizinkan penggunaan pil COVID-19 dari Merck bagi orang dewasa berisiko tinggi, obat pertama dalam kategori baru obat antivirus yang dapat melawan berbagai varian, termasuk Omicron.
Dikenal dengan nama molnupiravir, obat tersebut menunjukkan kemanjuran untuk sedikit mengurangi risiko rawat inap dan kematian, terutama dari varian Delta, Mu dan Gamma, seperti yang dilaporkan harian The New York Times (NYT). Merck berencana untuk mempelajari apakah molnupiravir efektif melawan varian Omicron yang ditemukan beberapa hari lalu.
Panel yang dikenal sebagai Komite Penasihat Obat Antimikroba tersebut memberikan suara 13 banding 10 untuk mendukung FDA mengizinkan penggunaan molnupiravir kepada pasien yang lebih tua atau memiliki kondisi medis yang membuat mereka rentan terhadap penyakit parah. Pil itu dapat disahkan di Amerika Serikat dalam beberapa hari ke depan dan akan tersedia pada akhir tahun.
Pekan lalu, Merck mengatakan analisis akhir menemukan bahwa obat itu sekitar 30 persen efektif dalam mengurangi risiko rawat inap dan kematian pada orang-orang berisiko tinggi, lebih rendah dari tingkat kemanjuran 50 persen yang pertama kali diumumkan pada Oktober setelah melihat data awal.
Dalam beberapa pekan mendatang, FDA mungkin juga akan memberikan lampu hijau untuk pil serupa bernama Paxlovid produksi Pfizer. Namun, FDA belum menjadwalkan pertemuan dengan penasihat eksternal untuk membahas obat itu. Pil Pfizer dilaporkan 89 persen efektif dalam mengurangi risiko rawat inap dan kematian.
Pejabat kesehatan di seluruh dunia mengandalkan pil-pil baru ini untuk mengurangi jumlah kasus parah dan menyelamatkan nyawa. “Jika Omicron menyebabkan lonjakan infeksi parah, ini dapat menjadikan mereka (pil-pil tersebut) lebih penting,” kata NYT. [Xinhua]