CHANGSHA – Beberapa konstruksi kayu berukuran besar ditemukan melalui penggalian di Situs Jijiaocheng, sebuah situs kota Neolitikum di Provinsi Hunan, China tengah, menurut konferensi pers yang digelar pada Sabtu (9/10) terkait ekskavasi arkeologis.
Tim arkeolog mengatakan bahwa konstruksi-konstruksi skala besar yang terawetkan dengan baik tersebut, maupun gaya dan keterampilan pembuatannya, memperkaya sejarah arsitektural China prasejarah.
Ditemukan pada 1978, situs ini terletak di wilayah Lixian, Kota Changde. Sejak 1998, Institut Peninggalan Budaya dan Arkeologi Provinsi Hunan telah melakukan investigasi di lapangan, pemetaan, serta penggalian arkeologis sistematis.
Pada 2021, para arkeolog menemukan sejumlah bangunan kayu dari periode budaya Qujialing (3300 SM – 2600 SM), dengan bangunan F63 yang memiliki total area sekitar 500 meter persegi menjadi bangunan terbesar dan paling terawetkan dengan baik.
“Para arkeolog secara sistematis mengambil sampel kayu dari F63. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bangunan tersebut berasal dari periode antara 2800 SM dan 2700 SM,” tutur Fan Xianjun, pemimpin eksekutif ekskavasi.
“Temuan ini membantu kita memahami keseluruhan gaya arsitektural Cekungan Sungai Yangtze,” kata Zhao Hui, seorang profesor di Sekolah Arkeologi dan Museologi Universitas Peking. [Xinhua]