RIYADH, Diriyah Contemporary Art Biennale, pameran seni kontemporer dua tahunan pertama di Arab Saudi, dibuka untuk umum pada Sabtu (11/12) di Diriyah, sebuah kota di pinggiran Riyadh, ibu kota Arab Saudi.
Acara yang akan berlangsung hingga 11 Maret mendatang itu menampilkan lebih dari 60 seniman dari seluruh dunia, termasuk 27 seniman Saudi, 12 seniman China, serta seniman-seniman dari Eropa, Afrika, dan Amerika Latin, menurut Diriyah Biennale Foundation, yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kebudayaan Saudi pada 2020 untuk menyelenggarakan acara tersebut.
Aya Al-Bakree, CEO Diriyah Biennale Foundation, mengatakan dirinya berharap acara ini akan mempromosikan dialog internasional dan memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi dan menghubungkan ke dalam sektor budaya dan komunitas kreatif yang sedang berkembang di Arab Saudi.
Menurut Philip Tinari, Direktur dan CEO Pusat Seni Kontemporer UCCA di China, yang memimpin tim kuratorial untuk edisi perdana Biennale, timnya menghabiskan lebih dari dua tahun untuk menyiapkan acara yang menampilkan lukisan, instalasi, dan pertunjukan tersebut.
Biennale tersebut dibagi menjadi enam bagian: Crossing the River, Experimental Preservation, Peripheral Thinking, Going Public, Brave New Worlds, dan Concerning the Spiritual. Kegiatan pada pekan pembukaannya mencakup sejumlah dialog lintas budaya, diskusi dan panel.
Diriyah Contemporary Art Biennale adalah pameran seni kontemporer internasional terbesar dan paling penting di Arab Saudi hingga saat ini. [Xinhua]