Seorang karyawan tengah sibuk bekerja di sebuah pabrik perusahaan baterai Gotion High-tech Co., Ltd. di Hefei, Provinsi Anhui, China timur, pada 19 Juni 2020. (Xinhua/Huang Bohan)
HEFEI, 25 Mei (Xinhua) — Perusahaan patungan milik pabrikan otomotif Jerman Volkswagen di China, Volkswagen Anhui, belum lama ini mulai mengerjakan sebuah proyek baru untuk membuat suku cadang kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV), dengan total investasi 130 juta yuan (1 yuan = Rp2.195).
Berlokasi di Hefei, ibu kota Provinsi Anhui di China timur, proyek itu memiliki area konstruksi yang direncanakan sekitar 31.000 meter persegi. Setelah rampung, proyek tersebut akan menyediakan berbagai suku cadang mobil termasuk kursi dan aksesori untuk NEV yang diproduksi oleh Volkswagen Anhui.
Meski banyak wilayah di China yang masih berjuang melawan lonjakan COVID-19, keyakinan perusahaan-perusahaan asing untuk berinvestasi di pasar NEV China tetap tidak berkurang, sebagian berkat prospek ekonomi negara tersebut yang tumbuh pesat.
Pada 10 Mei lalu, Volkswagen Group China mengumumkan akan mendirikan sebuah perusahaan layanan dan penjualan digital baru di Hefei. Perusahaan baru itu diharapkan dapat melengkapi seluruh rantai nilai Volkswagen Anhui dalam hal manufaktur, penelitian dan pengembangan (litbang), pengujian, pemasaran, serta layanan pelanggan.
Perusahaan layanan dan penjualan digital baru ini menjadi babak menarik dalam investasi perusahaan itu di bidang e-mobilitydan tonggak sejarah lain dalam kemitraannya dengan Provinsi Anhui, ujar Stephan Wollenstein, CEO Volkswagen Group China.
Produsen mobil Jepang Honda, yang secara resmi meluncurkan kendaraan listrik murni pertamanya di China pada April, bertujuan meningkatkan penjualan NEV mereka di China menjadi 800.000 unit pada 2030.
Pada Januari, Dongfeng Honda Automobile Co., Ltd. mengumumkan akan memulai proyek pabrik NEV di Wuhan, Provinsi Hubei, dengan total investasi sekitar 10 miliar yuan. Pabrik tersebut diperkirakan mulai beroperasi pada 2024.
Pedoman yang dirilis bulan lalu menyebutkan China mendukung pengembangan NEV, dan mendorong pengembangan NEV di daerah pedesaan serta pembangunan fasilitas pendukung NEV di sana.
Sejumlah orang dalam industri meyakini bahwa kebijakan-kebijakan yang menguntungkan akan lebih meningkatkan konsumsi NEV di China.
“Perusahaan asing umumnya optimistis mengenai potensi pasar serta perkembangan jangka panjang dan stabil ekonomi China,” kata Zhang Bingli, profesor di Universitas Teknologi Hefei.
Fokus pemerintah China yang meningkat terhadap industri NEV serta dukungan kuatnya dalam hal kebijakan dan dana untuk industri tersebut menarik investasi asing ke dalam bisnis NEV China, tambah Zhang. [Xinhua]