XINJIANG – “Kecupan” lembut seekor lebah di pohon dengan bunga-bunga yang sedang bermekaran biasanya cukup kuat untuk menghasilkan buah pir yang harum dan banyak airnya.
SHANG SHENG, Koresponden Xinhua : “Baru-baru ini, para lebah pekerja keras tampaknya harus kehilangan pekerjaan karena kemunculan ‘kerabat mekanik’ mereka. Saya Shang Sheng, koresponden Kantor Berita Xinhua. Saat ini, saya berada di Kota Tiemenguan, yang terletak di bagian tengah Daerah Otonom Uighur Xinjiang.”
Jika datang ke sini, Anda mungkin akan terkejut melihat kendaraan udara nirawak hilir mudik sebagai mesin penyerbuk terampil, beterbangan di antara barisan pohon pir Korla.
Ini karena lebah telah dicegah berada di area kebun-kebun buah setempat demi menangkal penyebaran kanker pohon, penyakit mematikan yang merusak pohon.
PENG WENJUN, Direktur Lembaga Penelitian Lebah, Akademi Ilmu Pertanian China : “Setidaknya dibutuhkan dua pekerja untuk melakukan penyerbukan secara manual untuk setiap 0,07 hektare pohon pir Korla. Mereka dibayar 300 yuan (1 yuan = Rp2.228) per hari.”
SONG WEN, Pakar agronomi senior dari Stasiun Penyuluhan Teknologi Pertanian Tiemenguan : “Pekerjaan penyerbukan pohon menggunakan drone bisa 50 hingga 60 kali lebih cepat dibandingkan dengan tangan, dan juga membantu para petani memangkas biaya.”
SHANG SHENG, Koresponden Xinhua : “Berkat drone yang populer tersebut, para petani setempat menikmati akses bebas penyakit dan efektif untuk melakukan penyerbukan pohon mereka meskipun area tanamnya luas.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Xinjiang, China. (XHTV)
Comments 6