OTTAWA – Baik masyarakat Kanada maupun internasional dikejutkan oleh penemuan 215 jasad anak-anak dan makam tak bertanda di dekat lokasi dari dua bekas sekolah asrama penduduk pribumi.
Cowessess First Nation di Saskatchewan, Kanada, pada Kamis (24/6) mengumumkan penemuan awal 751 makam tak bertanda di dekat bekas Sekolah Asrama Indian Marieval.
Berita tersebut muncul kurang dari sebulan setelah penemuan jasad dari 215 anak-anak pribumi yang dikubur di makam tak bertanda di dekat Sekolah Asrama Indian Kamloops di British Columbia, Kanada.
Para penyintas sekolah asrama mengatakan kedua temuan itu hanyalah sebagian kecil dari jumlah yang sebenarnya, menyoroti kembali perasaan sedih dan trauma mereka.
Seruan meningkat untuk penyelidikan penuh dan independen terhadap “genosida” anak-anak pribumi di sekolah-sekolah ini.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau telah mendesak Gereja Katolik untuk “bertanggung jawab atas perannya dalam sistem sekolah asrama itu.”
Perihal penemuan 751 makam tak bertanda tersebut, Trudeau pada Jumat (25/6) mengatakan kepada media, “Ini adalah kebijakan pemerintah yang sangat berbahaya, yang menjadi realitas Kanada selama beberapa dekade.” [ Xinhua ]