RENQIU – Sebagai salah satu bahan bangunan utama untuk bangunan-bangunan kuno, batu bata sian memiliki sejarah lebih dari 2.000 tahun di China.
Proses pembuatan batu bata sian cukup rumit, sehingga produksi batu bata tersebut menggunakan mesin sulit untuk direalisasikan. Dibutuhkan waktu lima hingga enam tahun hanya untuk mengeringkan dan menganginkan tanahnya. Namun, hanya dua atau tiga ribu batu bata yang dapat diproduksi dalam satu tungku pembakaran dengan cara tradisional.
Terdapat satu tempat pembakaran batu bata kuno di Kota Chu’an di Renqiu, Provinsi Hebei, China utara. Tempat pembakaran tersebut dibangun selama kekuasaan Kaisar Daoguang di era Dinasti Qing (1644-1911). Tempat itu kembali berproduksi pada 1980-an.
Sebuah pabrik batu bata di Chu’an yang dibangun berdasarkan tungku pembakaran ini mengikuti proses pembuatan batu bata manual tradisional, dan produk akhirnya adalah batu batu berwarna biru tua dengan tampilan yang antik.
Produk-produk buatan pabrik ini, misalnya batu bata sian, glasir, dan dekorasi arsitektur antik, telah digunakan dalam renovasi bangunan-bangunan kuno, seperti Kota Terlarang, Kuil Surga, Istana Musim Panas, serta Makam Qing Timur, selama lebih dari 30 tahun. [Xinhua].