WARTABUANA – Di pusat kota Sydney, sebanyak 50 sangkar burung digantung di atas jalan, membentuk sebuah instalasi seni bertajuk “Forgotten Songs” (Lagu yang Terlupakan) untuk mengenang burung-burung, dan lantunan kicauannya, yang menghilang dari kota tersebut.
“Forgotten Songs” mengenang kicauan 50 burung yang dulu terdengar di pusat kota Sydney, sebelum burung-burung itu berangsur-angsur tergusur oleh permukiman Eropa. Kicauan tersebut, yang terdengar dari sangkar-sangkar burung yang tergantung di atas Angel Place, berubah seiring siang berganti malam. Nyanyian burung siang menghilang seiring terbenamnya matahari, digantikan kicauan burung nokturnal, yang mendiami daerah itu, hingga sepanjang malam.
Hilangnya habitat dianggap sebagai ancaman terbesar bagi kelangsungan hidup burung. Saat ini, ada 129 spesies burung asli New South Wales yang secara resmi terdaftar sebagai spesies yang telah punah atau terancam punah. Beberapa burung tersebut masih dapat terdengar di pinggiran Sydney, tempat mereka dapat menemukan makanan dan tempat bersarang di tetumbuhan asli yang lebat, sementara burung-burung lainnya berpindah lebih jauh lagi.
Menurut Christopher Dickman, Pakar ekologi di Universitas Sydney, Kondisi satwa liar di Australia menurun. Baik itu mamalia, burung, reptil, ataupun katak. Australia sudah dikenal sebagai pusat kepunahan mamalia di dunia, kita telah kehilangan sekitar 34 spesies mamalia asli dalam 200 tahun terakhir.
Dan sayangnya, penurunan (jumlah) mamalia dan satwa liar lainnya terus berlanjut. Saya pikir kita memerlukan undang-undang yang lebih kuat guna memastikan undang-undang itu tidak hanya melindungi ekosistem habitat satwa liar, juga untuk memastikan undang-undang tersebut dipatuhi dan tidak diabaikan.”
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Hari Satwa Liar Sedunia mengatakan bahwa tuntutan berlebihan pada ekosistem dapat membahayakan manusia. Hampir seperempat tumbuhan di Bumi terancam punah dalam dasawarsa berikutnya. Melindungi tumbuhan dan satwa liar serta memelihara keanekaragaman hayati merupakan tujuan bersama bagi seluruh umat manusia.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Sydney, Australia. (XHTV)