JAKARTA, WB – Agar bisa segera memberikan layanan optimal, empat operator selular berlisensi GSM mulai melakukan proses tata ulang spektrum frekuensi 1.800 MHz. Mulai hari ini, tata ulang dilakukan dari kawasan Maluku. Keempat operator seluler itu adalah Telkomsel, XL Axiata, Indosat, dan Tri.
Tata ulang ini menggunakan metode step-wise, yakni operator A yang sudah siap migrasi akan memindahkan frekuensinya ke kanal milik operator B, dilanjutkan operator B memindahkan frekuensinya ke kanal yang sebelumnya ditempati operator A. Kemudian, operator C dan D akan melakukan langkah serupa jika sudah siap.
Menurut Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Muhammad Budi Setiawan, langkah ini bisa meminimalkan risiko layanan 2G terganggu agar pelanggan tetap bisa melakukan aktivitas dengan telepon selulernya.
Proses tata ulang ini secara bertahap akan dilakukan di kawasan lain. Pemerintah dan operator seluler yang terlibat telah membagi jumlah kawasan menjadi 42 cluster.
Kawasan Jabodetabek bakal menjadi kawasan terakhir dalam tata ulang karena trafik selulernya sangat padat. Jika operator telah punya pengalaman melakukan tata ulang di kawasan lain, maka bisa menjadi bekal untuk menghadapi tata ulang di Jabodetabek.
Budi menargetkan tata ulang frekuensi 1.800 MHz ini rampung pada 23 November 2015 dan layanan 4G LTE yang ideal bisa segera komersial pada akhir 2015 atau awal 2016.
Telkomsel, Indosat, dan XL, selama ini memanfaatkan spektrum 900 MHz untuk menggelar 4G LTE. Namun, banyak pihak menilai spektrum ini kurang ideal untuk 4G LTE karena sumber daya empat operator seluler sangat terbatas. []