WARTABUANA – Citra (Dannia Salsabilla) dan Bunga (Nabila Zavira) terpisah sejak bayi, lalu tumbuh dan dibesarkan oleh keluarga yang berbeda. Keduanya bertemu 18 tahun kemudian di kampus dan mencintai satu pria pula, yakni Reyhan (Naufal Samudra).
Itulah ringkasan cerita sinetron ‘Garis Cinta’ yang sudah memasuki hari kelima tayang di layar SCTV. Tayangan itu semakin membuat penonton penasaran pada kelanjutan kisah cinta rumit dua saudara kembar tidak identik, yang menjadi tema cerita sinetron.
Cerita cinta segitiga tersebut diantarkan bersama lagu berjudul ‘Hilang Tapi Ada’ yang dinyanyikan Judika. Semuanya tersaji setiap hari pada pukul 14.00 WIB, sejak Senin, 16 Mei 2022 silam.
Selain ketiga pemain utama tersebut, sutradaranya Rafky Sati masih menghadirkan Farhan Rasyid, Axel Matthew, Ajun Perwira, Adjie Pangestu, Gabriella Larasati dan masih banyak lagi.
Bagi Ajun Perwira, sinetron produksi SinemArt ini dijadikan debut baginya melakoni peran antagonis. Sebelumnya, Ajun kenyang dengan sosok protagonis yang klimis di puluhan film, sinetron dan FTV.
Tak heran, Ajun antusias menjelaskan pengalaman barunya sebagai Joseph. Sosok pria yang mencekik korbannya, bahkan mencintai istri orang di sinetron ‘Garis Cinta’.
“Ini pertama kali memerankan antagonis, menjadi om om. Untuk itu aku mengubah penampilanku agar menjadi terlihat lebih dewasa,” tutur Ajun Perwira yang hadir bersama Farhan Rasyid, pada jumpa pers virtual SCTV, pada Rabu (18/5/2022).
Caranya, Ajun membiarkan kumis dan janggutnya tumbuh subur, sehingga wajahnya tampak manly. Penampilan baru diperlukan demi menguatkan karakter antagonis yang diperankannya.
“Ini look terbaru, pakai kumis. Banyak yang bilang lebih cowok banget, terus lebih dewasa juga. Sesuai adegannya, setelah 18 tahun lamanya sejak peristiwa pembunuhan,” jelas Ajun.
Dengan gamblang Ajun menceritakan situasi syuting di episode awal, ketika dirinya berjibaku hingga mencekik leher lawan mainnya, aktor senior Adjie Pangestu.
Selain membiarkan kumisnya tumbuh subur, Ajun juga banyak menonton film bertema mafia untuk meluaskan wawasannya tentang karakter antagonis yang diinginkan. Hasilnya, sungguh memuaskan penonton.
Baginya, respon negatif semata-mata menunjukkan bahwa aktingnya sebagai orang jahat mengena di hati penonton. “Kalau sampai ada penonton yang benci pada karakter yang aku mainkan, itu artinya aku berhasil membawakan karakter dengan baik,” kilah Ajun bangga.[]