HOLLYWOOD, WB – Film Titanic ternyata terus menyimpan kesan mendalam bagi penggiat film. Meski sudah 20 tahun pasca penayangan, film yang dibintangi Leonardo Dicaprio dan Kate Winslet itu ternyata terus menjadi tema menarik yang diulas oleh fanatik film tersebut.
Bahkan penggemar-penggemar baru dari kalangan remaja membuat akun instagram resmi alias terverifikasi, yang menjadi ajang nostalgia sekaligus diskusi. Dan tema yang menonjol adalah`Mengapa Jack harus mati?`
Pertanyaan itu seolah masih menghantui karena belum mendapat jawaban yang jelas. Banyak pula penggemar film tersebut yang lalu berandai, mungkinkah Jack diselamatkan? Naik papan berdua bersama Rose sehingga tak kedinginan?
Mereka bahkan bersemangat mempraktikkan, apakah papan itu mampu menampung mereka berdua.
Menyikapi itu sang sutradara film, James Cameron akhirnya menjawab pertanyaan besar itu. Dalam sebuah wawancara dengan Vanity Fair, James menjelaskan bahwa karakter Jack memang harus tewas dalam film tersebut.
“Sangat sederhana. Itu jelas adalah pilihan yang sangat artistik. Benda itu cukup besar untuk menahannya (Rose), tapi tidak cukup jika dia (Jack) naik,” katanya.
James mengatakan adalah hal konyol mendiskusikan kematian Jack saat film itu sudah berlalu 20 tahun lalu. Namun di sisi lain hal itu menunjukkan bahwa film itu sangat efektif membuat Jack sangat disukai penonton, sehingga menyakitkan ketika mereka melihatnya meninggal.
James menjelaskan bahwa film Titanic adalah cerita tentang kematian dan perpisahan. Sehingga menurutnya tak ada artinya jika Jack bisa bertahan hidup.
“Film itu tentang kematian dan perpisahan, dia memang harus mati,” tandasnya. []