WARTABUANA – Anda para penggemar Middle Earth, pasti sudah tidak asing lagi dengan nama sutradara asal Selandia Baru, Peter Jackson.
Peter sukses menjadi salah satu sutradara terkenal dunia melalui trilogi epik The Lord Of The Rings yang dirilis berurutan dari tahun 2001-2003. Tidak hanya menjadi salah satu film terlaris dunia, film ini juga sukses memenangkan penghargaan bergengsi Oscar.
Peter kemudian kembali mengadaptasi karya novelis JRR Tolkien yang lain, The Hobbit, menjadi trilogi yang ditujukan sebagai prekuel LOTR.
Film Hobbit pertama, An Unexpected Journey, dirilis pada akhir 2012 dan berhasil mencapai box office $1 miliar. Seri kedua, The Desolation Of Smaug, rilis Desember 2013 lalu dengan perolehan box office $925 juta. Kini seri final Hobbit yang bertajuk The Battle Of Five Armies akan rilis Desember mendatang.
Banyak yang berspekulasi apakah kini Peter `rela` benar-benar mengakhiri dunia Middle Earth Tolkien yang sangat fantastis tersebut. Jutaan fans Tolkien berharap Peter dapat menghidupkan kembali dunia magis para hobbit, elf, dan kurcaci ini dalam kesempatan lain.
The Battle Of Five Armies menjadi konklusi cerita para kurcaci dan Bilbo Baggins yang harus mengalahkan naga sakti Smaug, dan mengambil lagi kekayaan milik mereka. Menurut Peter, cerita film final ini sebenarnya sudah dapat diprediksi dari akhir Desolation of Smaug.
Walaupun sudah bisa ditebak, fans penasaran dengan spesial efek luar biasa yang sudah menjadi keahlian Peter dan tim nya. Battle of Five Armies dipercaya akan merajai box office tahun ini, posisi yang saat ini masih dipegang oleh Transformers: Age of Extinction.
Harus diakui peranan naga Smaug sangat memberi nilai lebih pada film Hobbit, yang hingga saat ini dianggap belum bisa mengalahkan masterpiece LOTR. Diperankan secara live action oleh aktor Benedict Cumberbatch, di film ketiga ini Smaug akan mendapatkan porsi lebih banyak dibanding film sebelumnya. []