WARTABUANA – Jangan harap bisa melihat Reza Rahadian nyemplung di sungai atau naik kuda di film Benyamin Biang Kerok. Sebab film remake garapan Hanung Bramantyo itu ingin mengilustrasikan jika hari ini entertainer multitalenta asli Betawi itu masih hidup dan main film.
Hal itu disampaikan Ody Mulya Hidayat, Produser Eksekutif film Benyamin Biang Kerok usai nonton bareng Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno beberapa hari lalu. Produser film Dilan 1990 ini mengaku tidak kaget dengan prediksi Sandiaga Uno yang menyebut film Benyamin Biang Kerok bisa sedot penonton hingga 5 juta.
“Apa yang disampaikan Bang Sandi (Sandiaga Uno) itu merupakan bentuk apresiasi beliau terhadap kemajuan film di tanah air. Beliau mendukung meningkatkan produksi film karena merupakan indikator tumbuhnya industri kreatif di Jakarta,” ujar Ody yang telah memproduksi puluhan film layar lebar ini.
Benyamin Biang Kerok remake ini memang tidak ada kemiripan alur cerita dengan film originalnya yang dirilis tahun 1972 dengan bintang utama Benyamin Sueb dan Ida Royani. “Film ini ingin menggambarkan jika Babe Benyamin hari ini masih hidup dan bermain di film ini. Kira-kira filmnya akan seperti ini, absurd dan kocak,” ungkap Ody.
Film ini dikemas sedemikian rupa sehingga mampu memasukkan unsur budaya, sosial politik bahkan spionase aja James Bond terasa mengalir meskipun absurd. Reza Rahadian yang berperan sebagai Pengki berlaga dilengkapi peralatan dan senjata canggih. Bahkan film ini juga menampilkan sosok robot cantik yang bisa diperintah apa saja.
“Menurut saya seorang tokoh legendaris, seniman multi talenta seperti Babe Benyamin dibuatkan film dengan cerita yang menonjolkan teknologi kekinian ini menjadi sesuatu yang menarik. Mungkin bisa juga disebut Benyamin Era Milenial,” papar Ody.
Ody mengungkapkan, rencana membuat film remake Benyamin Sueb sudah ada sejak dua tahun lalu. Namun belum ada lampu hijau dari pihak keluarga sang legendaris. “Saya beberapa kali bertemu Bang Beno (putra keempat Benyamin Sueb) namun dia belum tertarik. Nah, ketika film remake lagi trend dan laku, akhirnya film ini bisa kita produksi,” ungkapnya.
Meskipun skenario sudah disetujui pihak keluarga Benyamin Sueb, namun harus ada beberapa ‘pakem’ yang harus ditaati untuk menggambarkan sosok Benyamin Sueb dalam film tersebut. “Ada pakem-pakem dari keluarga yang harus saya taati, seperti nggak boleh menggambarkan Babe Benyamin kayak banci, omongannya nggak boleh kasar dan beberapa hal lain yang tidak ada relevansinya,” ungkap Ody.
Ody mengakui film ini masih belum sempurna jika harapan penonton ingin mengembalikan sosok sang legenda itu ke layar bioskop. “Saya akui masih belum sepurna, karena untuk mirip banget memang tidak mungkin, namun rasa Benyamin-nya masih ada walaupun dikemas dengan rasa kekinian,” jelasnya. []