JAKARTA, WB – Ketua Festival Film Indonesia (FFI) 2017, Leni Lolang memastikan FFI tahun ini akan digelar di Manado, Sulawesi Utara pada 11 November mendatang. Penghargaan FFI 2017 akan memberikan 21 kategori penghargaan dan penghargaan khusus berupa lifetime achievement in memoriam.
Salah satu alasan dipilihnya Manado karena saat ini sudah banyak film layar lebar yang mengangkat budaya ragam daerah Indonesia, tidak hanya berpusat di Ibu Kota. “Dan pihak Manado juga ingin agar FFI diadakan di sana,” kata Leni dalam konferensi pers Sofia at The Gunawarman, Jakarta Selatan, Senin (21/8/2017) malam.
Leli Lolang juga memperkenalkan satu platform baru yang menunjang perhelatan FFI 2017 lebih baik lagi. Platform ini diharapkan dapat menguatkan unsur-unsur perfilman sehingga FFI berikutnya dapat berlangsung dengan lebih mandiri dan setara dengan festival-festival film dunia.
“Platform baru ini akan mendorong penguatan FFI ke depan sehingga sistem penyelenggaraannya akan konsisten pada setiap tahun. Seperti halnya penyelenggaraan festival film internasional lainnya,” ungkap Leni Lolang.
Untuk masalah penjurian dan penilaian, salah satu juri yang dipercaya adalah seorang sutradara kawakan, Riri Riza.
Selaku Ketua Bidang Penjurian, Riri Riza menyatakan, menjadi ketua panitia penjurian adalah suatu tantangan karena penyelenggaraan FFI dalam beberapa tahun belakangan pernah diwarnai dengan kontroversi mengenai hasil penjurian.
“Ada tiga kriteria yang digunakan sebagai dasar penilaian, pertama adalah gagasan dan tema film, lalu kualitas teknik dan estetika serta profesionalisme,” ujar Riri Riza.
FFI 2017 kali ini melibatkan sekitar 75 juri yang akan menyeleksi sekitar 110 judul film yang tayang dari akhir 2016 hingga akhir 2017.
Para juri berasal dari asosiasi profesi, penyelenggara festival di daerah dan komunitas film melalui proses pemilihan internal dan voting. “Semoga penjurian lebih objektif, partisipatif dan menghasilkan pemenang yang diterima semua pihak,” kata Riri.
Dalam proses penjurian, asosiasi pekerja film yang dilibatkan adalah Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI), Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI), Asosiasi Perusahaan Film Indonesia (APFI), Asosiasi Casting Indonesia (ACI), Indonesian Film Directors Club (IFDc).
Kemudian, ada Indonesian Motion Picture Audio Association (IMPACT, Rumah Aktor Indonesia (RAI), Indonesian Film Editors (INAFEd), Sinematografer Indonesia (SI), Indonesian Production Designers (IPD), dan Penulis Indonesia untuk Layar Lebar (PILAR). []