JAKARTA – Ada dua istilah medis yang sering didengar dalam kehidupan pasien diabetes, yaitu Gula darah rendah (hipoglikemia) dan gula darah tinggi (hiperglikemia). Gula darah rendah atau hipoglikemia: kondisi ketika kadar gula darah puasa berada di bawah angka 70 miligram per desiliter (mg/dL) atau kurang.
Hipoglikemia terjadi ketika ada terlalu banyak insulin dalam tubuh, yang menyebabkan kadar gula darah rendah. Kondisi ini umumnya terjadi pada pasien diabetes tipe 1 atau dapat juga terjadi pada pasien diabetes tipe 2 yang menggunakan insulin atau obat-obatan tertentu.
Gejala hipoglikemia yang umum terjadi: gemetar, rasa lapar, detak jantung cepat, tubuh berkeringat, sifat lekas marah, ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, pusing. Jika kadar gula darah Anda sangat rendah (di bawah 54 mg/dL), gejala yang parah dapat terjadi. Gejala-gejala ini dapat mencakup kebingungan, perubahan perilaku, bicara cadel, gerakan canggung, penglihatan kabur, kejang, dan kehilangan kesadaran.
Gula darah tinggi atau hiperglikemia: kondisi ketika kadar gula darah puasa mencapai angka di atas 130 mg/dL. Hiperglikemia terjadi ketika ada terlalu banyak gula dalam darah. Kondisi ini bisa saja terjadi baik ketika tubuh Anda memiliki terlalu sedikit insulin (hormon yang mengangkut glukosa ke dalam darah) atau jika tubuh Anda tidak dapat menggunakan insulin dengan benar seperti pada kasus pasien diabetes tipe 2.
Hiperglikemia dimulai dengan gejala berikut: kelelahan, sakit kepala, sering buang air kecil, rasa haus yang meningkat. Gejala dapat berkembang menjadi mual dan muntah, sesak napas, dan koma. Perbedaan gejala gula darah rendah ataupun tinggi, menjadi penting untuk diperhatikan guna mendukung proses diagnosis yang tepat dan pengobatan terbaik. Jaga kadar gula darah Anda tetap stabil dengan dengan mengonsumsi insulin sensitizer secara berkala.
Dengan kemajuan teknologi di Indonesia, PT Dexa Medica berhasil mengembangkan OMAI insulin sensitizer yaitu Diabetadex yang dapat dikombinasi dengan obat dari dokter. Teruji secara klinis dapat meningkatkan keberhasilan terapi dari metformin.
Diabetadex salah Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) yang diproduksi oleh Dexa Laboratories Biomolecular Sciences PT Dexa Medica, terbuat dari fraksi bioaktif Lagerstroemia speciosa folium (tanaman Bungur) dan Cinnamomum burmanii korteks (Kayu Manis), yang memiliki efek sebagai insulin sensitizer yang dapat membantu menurunkan kadar gula dalam darah pada pasien diabetes maupun pre-diabetes.
Diabetadex telah teruji klinis dapat membantu mengembalikan fungsi insulin dalam darah dengan membantu menormalkan saluran glukosa, sehingga glukosa bisa masuk ke sel dan kadar glukosa dalam darah menjadi turun.
Diabetadex terbukti mampu menurunkan parameter glukosa darah yang tinggi pada pasien yang menderita Diabetes Mellitus tipe 2, selama pemakaian 6 minggu. Diabetadex dapat ditoleransi dengan baik dan memiliki efikasi yang menjanjikan untuk memperbaiki sensitivitas insulin serta kerja dari sel beta pada pasien dengan gangguan toleransi glukosa (IGT) tanpa menimbulkan hiperglikemik dan aman.
Untuk pasien Diabetes Melitus tipe-2 dapat mengonsumsi Diabetadex bersamaan dengan terapi utama yang diresepkan oleh dokter dengan dosis terapi 1 kapsul perhari. Sementara untuk pasien pre-diabetes dan pasien dengan resiko diabetes dapat mengonsumsi 1 kapsul sehari Diabetadex untuk membantu memperbaiki sensitivitas insulin dan mencegah terkena diabetes.