WAMENA, WB – Sebanyak 13 jenazah korban pesawat Hercules C-130 HS yang jatuh di sekitar Gunung Lisuwa, Kampung Maima, Distrik Minimo, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Minggu pagi, akhirnya
telah dievakuasi ke Bandara Wamena.
Hal tersebut diutarakan oleh Wakil Kepala Staf ,Marsekal Madya TNI Hadiyan Sumintaatmadja. Ia menjelaskan, bahwa pesawat dengan nomor A-1334 itu, layak untuk terbang. Bahkan, ia menambahkan, para kru yang ada di dalam pesawat pun laik untuk terbang.
“Pesawat layak terbang, masih memiliki jam terbang, 69 jam terbang lagi. Kondisi pesawat, kru laik terbang. Jadi 69 jam terbang untuk perawatan 1.000 jam,” ujar Hadiyan, dalam keterangan persnya di Halim Perdanakusumah, Minggu (18/12/2016).
Wakil KSAU Marsdya Hadiyan Sumintaatmadja mengatakan, pesawat Hercules terbang dari Timika ke Wamena, dalam misi peningkatan kemampuan penerbang. Peningkatannya itu dari co-pilot ke pilot.
Hardiyan menjelaskan kronologi jatuhnya pesawat Hercules TNI AU tersebut. Pada pukul 05.35 WIT, pesawat berangkat dari Timika dengan rencana tiba 06.13 WIT di Wamena.
Namun, pada pukul 06.09 WIT, pesawat Hercules dikabarkan hilang kontak dengan bandara Wamena.
“Misi di Papua adalah salah satu tes, uji coba, latihan, yang nantinya para penerbang mampu mengoperasikan pesawat di mana pun berada. di mana pun pangkalan yang ada,” tandasnya.[]