JAKARTA, WB – Politisi Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa yang dipecat oleh DPP partai Golkar, mengaku tidak terima hasil keputusan Musyawarah Nasional (Munas) partai Golkar ke IX di Bali. Dalam munas itu diketahui kalau Agun dan belasan kader lainnya telah dipecat.
“Pelaksanaan Munas di Bali tidak sah dan jelas melanggar AD/ART partai. Pemecatan yang dilakukan semakin menguatkan tekad dan semangat kami, bahwa Penyelamatan Partai adalah sesuatu yang niscaya dilakukan,” kata Agun lewat pesan singkatnya, Kamis (4/12/2014)
Anggota Komisi II DPR RI ini mengatakan, dirinya bersama dengan rekan satu partai yang dipecat akan terus berjuang menyelamatkan partai dari oligarki, tindakan kesewenang wenangan oleh pihak-pihak tertentu.
“Kami rencanakan pada tahun depan munas akan terus dilakukan dalam rangka penyelamatan dan kejayaan partai Golkar,” tegas Agun.
Seperti diinformasikan, hasil Munas ke-9 Partai Golkar di Nusa Dua Bali, memutuskan untuk memecat 17 orang anggotanya. Diantara mereka, yang duduk di DPR RI, tak luput juga dipecat.
Ke 17 kader yang resmi dipecat itu adalah : Ace Hasan Syadzili, Lamhot Sinaga, Melchias Markus Mekeng, Andi Sinulingga, Lawrence Siburian, Agun Gunandjar Sudarsa, Leo Nababan, Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Yorrys Raweyai, Ibnu Munzir, Djasri Marin , Zainudin Amali, Ricky Rahmadi Kusumonegoro, Juslin Nasution, Agus Gumiwang, dan Nusron Wahid.
“Memutuskan untuk memecat dari anggota dan mencabut hak kepengurusan periode 2014-2019 dan melakukan pergantian untuk mereka yang menjadi anggota DPR,” kata Wakil Pimpinan Sidang Munas, Ula Nukrawati, Rabu (3/12).
Mereka dipecat karena terlibat dalam Presidium Penyelamat Partai Golkar. Walau demikian, kabarnya Munas tandingan pada Januari 2015 tetap akan dilaksanakan. []