JAKARTA, WB – Dirut PT KCIC Hanggoro Budi Wiryawan mengatakan setelah groundbreaking kereta cepat oleh Presiden Jokowi, pihaknya langsung akan melakukan pengerjaan konstruksi. Hal ini dilakukan untuk mengejar target konstruksi tahun 2018, sehingga kereta cepat sudah bisa beroperasi tahun 2019 mendatang.
Seperti dilansir dari laman Setkab.go.id kereta cepat Jakarta–Bandung akan menghubungkan empat stasiun, yaitu Halim, Kawarang, Walini, dan Tegalluar, tidak jauh dari kawasan Gedebage yang nantinya akan menjadi pusat pemerintahan kota Bandung. Total panjang jalur yang dilalui oleh kereta cepat Jakarta–Bandung adalah 140,9 km.
Di setiap stasiun, lanjut Hanggoro, akan dibangun Transit Oriented Development (TOD) untuk mendorong lahirnya sentra ekonomi baru di koridor Jakarta–Bandung. Di Walini misalnya, akan dibangun Kota Baru Walini, dan di Tegalluar juga dibangun kawasan industri kreatif berbasis IT.
“Kota baru ini akan menjadi model dari kota masa depan yang mengedepankan prinsip kawasan layak huni dan ramah lingkungan yang bergensi, tetapi juga merangkul semua lapisan masyarakat,” kata Hanggoro.
Proyek kereta cepat Jakarta–Bandung, menurut Hanggoro, akan menyerap 39.000 tenaga kerja pada saat konstruksi, 20.000 tenaga kerja pada saat TOD, dan 28.000 tenaga kerja pada saat operasional TOD.
Dirut KCIC menyebutkan, setiap kereta cepat Jakarta–Bandung itu nantinya mampu mengangkut 583 orang sekali jalan, dan dalam situasi puncak dapat set kereta dapat digabungkan sehingga total penumpang bisa melebihi 1000 orang.
Dalam sehari, kata Hanggoro, direncanakan kereta cepat Jakarta–Bandung akan beroperasi selama 18 jam. []