JAKARTA, WB – Siang ini (28/10) massa buruh yang tergabung dalam berbagai serikat pekerja menolak Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pengupahan. Unjuk rasa yang bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda ini sempat membuat jalan di sekitar Istana tersendat.
“Hindari jalan depan Istana Negara ada kegiatan Aksi Penyampaian pendapat dari serikat Buruh Rombongan. Buruh dari Cakung mengarah Istana Negara,” imbau TMC Polda Metro Jaya dalam akun twitter resminya, Jakarta, Rabu (28/10/2015).
Tak hanya di Istana Negara, hingga tanggal 30 Oktober nanti aksi juga akan dilakukan oleh Serikat pekerja jalan tol yang akan melakukan aksi dengan menutup tol di seluruh Jabodetabek,” ujar Presiden KSPI Said Iqbal.
Pada tanggal 29 Oktober akan diadakan Mimbar rakyat dan pada tanggal 30 Oktober 50 ribu buruh KSPI dan KSPSI juga akan melakukan aksi di Istana negara.
“Sepanjang November aksi buruh di masing-masing kantor Bupati dan Gubernur akan terus dilakukan selain itu juga akan melumpuhkan kawasan industri dan pelabuhan. Dan nanti puncaknya, pada Dese
Dikatakan Iqbal KSPI bukan satu-satunya serikat pekerja yang menolak RPP Pengupahan. Serikat pekerja yang telah memutuskan melakukan perlawanan di seluruh Indonesia untuk menolak formula kenaikan upah minimum yakni inflasi plus PDB yakni KSPSI AGN, KSBSI, KPBI, KASBI, SPN, FSPMI dan ada 60 federasi serikat pekerja lainnya yang tergabung dalam Komite Aksi Upah (KAU).
Serikat pekerja dengan total anggota puluhan juta buruh ini telah memutuskan melakukan perlawanan, dan memperjuangkan kenaikan upah minimum (UMP/K) 2016 berkisar 22%-25%.
“Perlawanan kami lakukan melalui aksi besar-besaran dan bergelombang terus-menerus serta mimbar rakyat sedari Oktober-Desember 2015,” tandas Iqbal. []