Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), naik pitam saat ditanya kecelakaan maut di perlintasan Angke, Jakarta Barat. Dia malah mempertanyakan kinerja Organda sebagai organisasi pengawas sekaligus pembina bus kopaja dan metromini.
Pasalnya, Ahok menjelaskan kalau setengah dari 3000 unit bus yang ada di DKI tidak layak jalan. Bahkan pihaknya sudah menawarkan metromini dan kopaja bergabung dengan jalur Transjakarta. Nantinya, harga yang dipatok bakal menggunakan sistem rupiah per-kilometer.
Selama ini, banyak sopir ugal-ugalan lantaran banyak sopir yang dikejar setoran. Akibatnya banyak sopir yang ngetem sembarang, dan ngebut untuk mengejar penumpang. Ditambah lagi dengan adanya sopir tembak yang menjadi uang masuk Dinas Perhubungan (Dishub) dulu di lapangan.
Untuk itu, Ahok mengaku sempat mencopot semua pejabat di Dishub DKI. Ahok pun menggantinya dengan PNS yang sama sekali tak berhubungan dengan rumpun Dishub. “Karena ini memang semua ini satu set (sopir, organda dan dishub. KIR mobil juga nyogok sebetulnya,” terang Ahok.
Kini, mantan bupati Belitung Timur ini mengaku sedang mencari lahan luas untuk mengkandangakan calon metromini dan kopaja yang ugal-ugalan. Sejauh ini, sudah ada 1600 bus yang dikerangkeng Pemprov DKI.
“Kalau sudah ada tempat kandangin semua (sisa bus 1500 unit). Kalau dia mau gugat ya gugat saja. Saya ladenin,” ujar dia.
18 orang tewas, sementara enam lainnya luka-luka akibat, kereta rel listrik (KRL) Commuter Line menabrak metromini B80 di perlintasan Angke, Jakarta Barat. Dari pengakuan saksi mata di tempat kejadian, sopir metromini diduga nekat menerobos perlintasan meski palang pintu sudah tertutup.[]