JAKARTA, WB – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ingin seluruh transaksi di Jakarta tanpa uang tunai. Hal itu ingin ia tujukan sebagai bentuk Merayakan ulang tahun DKI Jakarta ke-488. Ia juga bertekad, akhir tahun ini seluruh TransJakarta menggunakan e-Money.
“Kami telah berhasil inkubator di Lenggang Jakarta, PKL juga kami latih semua bertransaksi noncash,” ujar Ahok, Senin (22/6/2015).
Ahok telah memaksakan Kartu Jakarta Pintar (KJP) tidak dapat ditarik tunai atau dicairkan secara cash. Menurutnya dengan sistem e-money pendataan terhadap orang-orang yang melakukan transaksi mudah dilakukan. Karena sejauh ini uang tunai menjadi masalah di Jakarta.
“Kami mau kantin sekolah kalau juga e-money. Anak SD dua minggu sekali Rp50 ribu, SMA Rp50 ribu seminggu. Uang KJP tidak bisa dicairkan Rp1 pun,” paparnya.
Ahok berambisi seluruh warga di Jakarta memiliki dan menggunakan e-money. Warga dengan tingkat keuangan yang rendah sekalipun harus memiliki tabungan di bank.
“Kalau Anda merasa miskin di Jakarta, Anda harus punya buku tabungan di bank. Seluruh bantuan kita kasih di bank,” tandas dia. []