JAKARTA, WB – Lantaran banyak melakukan mark up dalam setiap event yang dihelat, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mendesak Dinas Pariwisata DKI Jakarta menyetop jasa event organizer (EO).
“Enggak ada ada EO deh. Kita enggak mau lagi,” ujar Ahok di Balai Kota, Kamis (19/11/2015).
Hal yang membuat Ahok sewot misalnya terkait penyewaan sound system. Untuk sewanya sendiri kata Ahok, harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah.
“Pelatihan budaya Betawi ke Pulau Seribu Rp 1 miliar lebih. Latihannya 4 hari. Kamu bisa enggak main alat musik gambang kromong cuma dilatih 4 hari, terus 1 tahun kemudian mesti lomba tapi alat musiknya enggak dikasih. Mending saya kasih alat musik,” sindir Ahok.
Saat ini akan memantau anggaran Dinas Pariwisata DKI sampai tengah malam. Katanya banyak anggaran yang peruntukannya tidak masuk akal.
“Persoalan di DKI itu enggak ada yang susah sebetulnya. Yang susah itu menghadapi orang-orang pintar tapi pura-pura sopan dan mark up,” ujarnya.[]