BANJARNEGARA, WB – Warga di Kecamatan Karangkobar, sontak menjadi riuh, disaat orang nomor satu direpublik ini melakukan peninjauan langsung ke lokasi bencana longsor di Dusun Jemblung, Banjarnegara, Jawa Tengah. Masyarakat berlaku riuh karena saling berebut untuk mengambil air bekas cucian kaki Jokowi.
Awalnya suasana berjalan normal saja siang itu. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama rombongan seperti biasa didalam melakukan blusukan kerap turun langsung kelokasi evakuasi. Meski dilokasi saat itu penuh dengan tanah merah dan lumpur.
Melihat Jokowi, warga sekitar yang penasaran melihat terpaksa dijaga ketat oleh aparat dari gabungan TNI dan Polri. Alhasil mereka cuma bisa melihat jarak beberapa meter dari lokasi. Warga hanya bisa mengambil gambar Jokowi melalui kamera handhonen. Bahkan beberapa warga lainnya hanya bisa melambaikan tangan menyapa sang presiden.
Namun siang itu selepas Jokowi memantau lokasi evakuasi, sepatu kerja pantofel milik Presiden yang semula bewarna hitam mengkilatpun berubah warna jadi coklat karena tanah dan lumpur.
Alhasil sebelum menaiki mobil,Jokowi pun membersihkan kaki dan sepatunya sendiri dengan menggunakan air yang sudah disiapkan di dalam ember oleh relawan.
Selesai membersihkan sepatu dan tangannya menggunakan air bersih, Jokowi langsung naik ke mobil dan meninggalkan lokasi untuk menuju ke posko logistik.
Namun selang Jokowi pergi, aparat dibuat kaget ketika warga serentak menembus barikade, mereka berusaha mengambil air bekas cucian dari ember untuk membasuh muka.
“Buat barokah. Ini kan tadi sudah dipakai Presiden. Siapa tahu nasib berubah,” ujar Parno, salah seorang warga yang sudah terlihat basah kuyup,” Minggu (14/12/2014).
Senada dengan Parno, warga lainnya adalah Yuni, dia rela berdesakan agar dapat membasuh mukanya dengan air bekas cucian kaki presiden.
“Alhamdulilah saya senang, bisa basuh muka saya dengan air bersih sisa milik Pak Jokowi. Ya semoga berkah. Sebab, Pak Jokowi adalah orang yang jujur, baik dan sangat penyabar,” tandas Yuni Sumringah.[]