JAKARTA, WB – Ketua Dewan Pertimbangan Parta Golkar, Akbar Tandjung sepakat dengan perwakilan ormas dan sayap partai berlambang beringin itu soal penyelenggaraan Munas untuk mempercepat proses penggantian Ketum di tahun ini.
Sesuai kesepakatan Munas Golkar 2009, Munas berikutnya akan diselenggarakan pada tahun 2015. Namun ormas dan sayap menganggap hal tersebut menyalahi AD/ART.
“Ormas berkepentingan untuk meluruskan AD/ART, kita kembalikan siklus lima tahunan. Ini tidak bisa dilanggar begitu saja. Tidak bisa dikalahkan rekomendasi munas,” kata Ketum Satker Ulama (ormas Golkar) Aly Yahya di rumah Akbar Tandjung, Jalan Purnawarman, Kebayoran Baru, Jaksel, Sabtu (3/5/2014).
Akbar mengungkapkan bahwa Golkar harusnya berpegang pada aturan dasar bahwa kepemimpinan partai hanya dijabat selama lima-5 tahun.
“Organisasi kita mengacu pada aturan-aturan dasar. Kepemimpinan kita siklusnya lima tahunan. Saya tentu berpendapat Golkar juga harus mengacu pada itu. Kalau agendanya tiap lima tahun, berarti Munasnya awal Oktober 2014 ,” ucap mantan Ketum Golkar ini.
Apakah percepatan munas dengan agenda pengantian Ketum ini karena ormas memang ingin cepat-cepat menggulingkan Ical? “Tidak ada usaha untuk mendongkel Ketum,” jawab Aly Yahya.[]
Comments 11