WARTABUANA – Komite Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Nasional Laos pada Selasa (1/12) mengumumkan bahwa pihaknya sedang memantau sebanyak 2.430 orang di seluruh negara tersebut.
Sisavath Soutthaniraxay, Wakil Direktur Jenderal Departemen Pengendalian Penyakit Menular yang berada di bawah naungan Kementerian Kesehatan Laos, dalam jumpa pers pada hari yang sama di Vientiane mengatakan sebanyak 2.430 orang telah dikarantina di 38 pusat akomodasi di negara tersebut.
Pada Senin (30/11), total 2.504 orang memasuki Laos melalui pos-pos pemeriksaan perbatasan internasional. Dari jumlah tersebut tercatat 1.124 orang masuk dari perbatasan Thailand, dengan 175 di antaranya merupakan pekerja Laos yang pulang dan sisanya pengemudi truk yang membawa kargo menuju Laos.
Total 20 orang memasuki Laos dari China, sementara 1.088 orang masuk dari Vietnam.
Sekitar 12 orang memasuki Laos dari Kamboja, 13 orang masuk dari Myanmar, dan 247 orang masuk via Bandara Internasional Wattay di Vientiane, ibu kota Laos.
Di semua pos perbatasan, suhu tubuh setiap orang yang memasuki Laos diperiksa dan tidak ada yang menunjukkan tanda-tanda demam.
Pemerintah Laos menyerukan kepada otoritas di seluruh negeri untuk terus memantau orang-orang yang memasuki Laos demi mencegah gelombang kedua wabah COVID-19.
Kementerian Kesehatan Laos telah mengimbau masyarakat dan otoritas terkait untuk tidak mengabaikan langkah-langkah pembatasan dan pencegahan, menurut laporan itu.
Hingga Selasa, Laos telah melakukan tes terhadap 79.557 kasus dugaan COVID-19 dengan 39 di antaranya terkonfirmasi positif, sementara 26 pasien telah dinyatakan sembuh.
Sebanyak 13 kasus infeksi dirawat di rumah sakit rujukan, Rumah Sakit Mittaphab (Rumah Sakit 150), yang terletak di ibu kota Laos, Vientiane.
Laos melaporkan dua kasus terkonfirmasi COVID-19 pertamanya pada 24 Maret lalu. [Xinhua]