WARTABUANA – Proses vaksinasi COVID-19 di Amerika Serikat (AS) terganggu oleh pemadaman listrik di tengah badai musim dingin yang sedang melanda sebagian besar negara tersebut, dengan hampir seluruh negara bagian mengalami penundaan pengiriman.
Para mitra distribusi vaksin pemerintah AS “semuanya menghadapi tantangan karena para pekerja terjebak badai salju dan tidak dapat datang bekerja untuk mengemas dan mengirim vaksin,” kata Andy Slavitt, penasihat senior tim respons COVID-19 Gedung Putih, pada Jumat (19/2).
Sebanyak enam juta dosis vaksin di AS tertahan akibat cuaca badai, menurut Gedung Putih.
Sementara itu, lebih dari 2.000 lokasi vaksinasi COVID-19 terdampak badai, sehingga memperlambat kecepatan pemberian dosis.
Beberapa vaksin tersimpan dengan “aman dan terlindung” di sejumlah pabrik dan sentra penyimpanan vaksin, dan sekitar 1,4 juta dosis lainnya diangkut pada Jumat, menurut Slavitt.
UPS dan FedEx akan melakukan pengiriman pada Sabtu (20/2), dan semua dosis yang tertahan akan dikirimkan “dalam waktu tujuh hari ke depan,” katanya.
Slavitt juga mengumumkan bahwa pemerintah federal sedang bekerja sama dengan Florida dan Pennsylvania untuk membuka lima pusat vaksinasi tambahan.
California, negara bagian terpadat sekaligus paling terdampak oleh pandemi di AS, mengalami penundaan pengiriman vaksin yang parah, yang menyebabkan pembatalan sejumlah jadwal vaksinasi.
Sementara itu, Los Angeles kembali menunda jadwal vaksinasi COVID-19 yang semula dijadwalkan pada Sabtu karena pengiriman vaksin masih tertahan dalam perjalanan.
Para pejabat lokal menunda 12.500 jadwal vaksinasi yang dijadwalkan pada Jumat akibat gangguan pasokan.
“Pemberitahuan akan dikirim melalui pesan teks, email, atau telepon segera setelah kami mengonfirmasi kedatangan dosis baru,” tulis Wali Kota Los Angeles Eric Garcetti di akun Twitter-nya.
Presiden AS Joe Biden pada Jumat mengunjungi fasilitas pembuatan vaksin COVID-19 Pfizer di Michigan di tengah penundaan pengangkutan dan pengiriman vaksin.
Biden mengatakan dia yakin AS dapat melampaui targetnya memberikan 100 juta suntikan vaksin COVID-19 kepada warga AS dalam 100 hari pertamanya menjabat, serta memprediksi bahwa negara itu akan “mendekati keadaan normal pada akhir tahun ini.”
Hingga Jumat, sekitar 59,58 juta dosis vaksin COVID-19 telah disuntikkan kepada warga AS, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS. [Xinhua]