WARTABUANA – Minuman berenergi atau power drink memiliki bahan utama kafein seperti yang terdapat pada kopi. Tapi konsentrasi kafein pada minuman berenergi jauh lebih kuat. Minuman ini bisa berbahaya jika dikonsumsi tanpa diperhatikan dosisnya.
Logan Stiner, seorang murid SMU di Ohio, Amerika Serikat, memiliki masa depan yang cemerlang. Tahun lalu, pemuda yang baru berusia 18 ini sudah siap untuk masuk Universitas Toledo. Namun tiga hari sebelum lulus, Logan ditemukan tergeletak tak bernyawa di lantai rumahnya.
Ada bubuk putih di dekatnya. Bukan heroin atau narkoba lainnya, melainkan serbuk yang dijual secara legal, bubuk konsentrasi kafein. Menurut ahli forensik, di dalam darah Logan ditemukan kandungan kafein 18 kali lebih tinggi daripada peminum kopi.
Sebelum meninggal, dia mengalami debar jantung yang tidak normal yang menyebabkannya kejang-kejang dan akhirnya meninggal.
Menurut Dr. Barbara Crouch, direktur Utah Poison Control Center, Kafein adalah obat, tapi terlalu banyak bisa menjadi racun. Bila Anda minum kopi, Anda menyerap dan mencerna kafein perlahan-lahan. Tetapi bila Anda minum minuman energi tubuh menyerapnya dengan cepat sehingga akhirnya darah Anda memiliki kandungan konsentrasi kafein yang tinggi.
Maka dari itu, seberat apa pun pekerjaan Anda, sebaiknya Anda menghindari konsumsi minuman energi. Lebih baik beristirahat sebentar lalu melanjutkan kembali pekerjaan, ketimbang menenggak minuman berenergi tanpa dosis yang tepat karena dapat berakibat buruk bagi kesehatan tubuh. []