JAKARTA, WB – Presiden Joko Widodo berpesan kepada Letjen TNI (Purn) Sutiyoso saat memimpin Badan Intelijen Negara (BIN) nanti, agar meningkatkan kualitas intelijen.
Seperti siaran pers Jokowi yang disampaikan Tim Komunikasi Kepresidenan Teten Masduki. Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 17 tahun 2011 tentang Intelijen Negara, khususnya pasal 36, presiden telah mengirim surat untuk meminta pertimbangan DPR atas pencalonan Sutiyoso menjadi Kepala BIN menggantikan Letjen TNI (Purn) Marciano Norman.
Dalam catatan presiden, pengalaman Sutiyoso di ketentaraan, intelijen dan sipil akan sangat membantu penugasan barunya sebagai Kepala BIN, terutama dalam deteksi dini adanya ancaman terhadap stabilitas keamanan.
Presiden berpesan menghadapi tantangan bangsa yang semakin kompleks, Indonesia membutuhkan aparat intelijen yang profesional dan bekerja dengan cara‐cara modern sesuai lingkup undang-undang.
Menurut Kepala Negara, Sutiyoso selain pernah menjabat sebagai Gubernur DKI selama dua periode, Sutiyoso juga pernah menjadi Danrem Bogor (terbaik), Kasdam Jaya, dan Pangdam Jaya.
“Dengan pengalaman yang lengkap itu, diharapkan kualitas intelijen kita semakin maju,” pinta Jokowi.
Diberitakan sebelumnya, mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso dipastikan akan menjadi kepada Badan Intelijen Negara (BIN). Pria yang kerap disapa Bang Yos ini ditunjuk Presiden Joko Widodo untuk menggantikan Marciano Norman.
“Sudah menerima surat, termasuk masalah Kepala BIN. Ini yang sudah Jokowi tunjuk, adalah Pak Sutiyoso menggantikan Pak Marciano,” jelas Ketua DPR Setya Novanto, Jakarta, Rabu (10/6/2015).
Dikatakannya, surat itu akan segera ditindaklanjuti dalam rapat paripurna parlemen.
“Pimpinan Fraksi nanti secara prosedur akan fit and proper test, seperti berjalan dan mudah-mudahan semua lancar karena itu hak prerogratif Pak Presiden,” imbuh dia.
Untuk diketahui, Sutiyoso yang juga Ketua umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (KNPI) tersebut pada Pemilihan Presiden 2014 memberikan dukungan kepada Joko Widodo.[]