WARTABUANA – Badan kesehatan global Unitaid dan yayasan amal Wellcome pada Selasa (23/2) bekerja sama untuk meluncurkan satuan tugas (satgas) darurat di Jenewa, Swiss, guna mengamankan pasokan oksigen dan dukungan teknis bagi negara-negara yang paling terdampak pandemi COVID-19.
Setengah juta orang, yang banyak di antaranya dirawat akibat coronavirus, di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah di dunia membutuhkan oksigen saat mereka menjalani rawat inap, dan rumah sakit yang kehabisan oksigen sangat sering mengakibatkan kematian yang dapat dicegah, ujar Juru Bicara Unitaid Herve Verhoosel dalam sebuah konferensi pers di Jenewa pada Selasa.
Unitaid merupakan inisiatif kesehatan global yang bekerja sama dengan sejumlah mitra untuk mencegah, mendiagnosis, dan mengobati penyakit-penyakit utama di negara berpendapatan rendah dan menengah, dengan berfokus pada penyakit tuberkulosis, malaria, dan HIV/AIDS beserta koinfeksinya yang mematikan.
Satgas yang baru dibentuk tersebut didukung oleh beberapa mitra seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), Dana Global, Bank Dunia, Clinton Health Access Initiative, dan organisasi kesehatan nirlaba internasional PATH.
“Sejak awal pandemi, akses terhadap oksigen yang terjangkau dan berkelanjutan telah menjadi tantangan yang kian berkembang di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, dengan COVID-19 telah memberikan tekanan besar pada sistem kesehatan,” kata juru bicara itu, seraya menambahkan bahwa saat ini ada 25 negara yang melaporkan lonjakan permintaan dan sebagian besar berasal dari Afrika.
Menurut sang juru bicara, satgas itu akan membutuhkan dana cepat sebesar 90 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp14.079) untuk hingga 20 negara berpenghasilan rendah, dan angka tersebut diproyeksikan akan tumbuh menjadi 1,6 miliar dolar AS dalam 12 bulan mendatang. [Xinhua]