JAKARTA, WB – Apa yang dilakukan oleh Yusril Ihza Mahendra yang terus mencari dukungan politik dalam pilkada DKI 2017, ternyata membuat Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ikut mengkritik.
Ahok berkomentar apa yang dilakukan Yusril tersebut merupakan pertama kalinya dalam sejarah politik Indonesia.
“Tapi ini pertama dan sejarah, ketum (ketua umum) partai enggak dapat suara melamar ke partai lain,” beber Ahok beberapa waktu lalu.
Yusril memang pernah menemui partai lain. Salah satunya Partai Gerindra, melalui Ketua Tim Penjaringan Bakal Calon Gubernur DKI Partai Gerindra Syarif. Selain itu, Yusril menyambangi Partai Golkar untuk meraih dukungan. Yusril mengunjungi kantor Abraham Lunggana alias Lulung di Buana Lautan Emas, Tanah Abang. Yusril juga pernah menemui Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Kantor DPP PKS.
Meskipun begitu, Ahok tetap memilih jalur independen bersama tim relawannya, Teman Ahok. Mulai dibukanya penjaringan bakal calon Gubernur DKI Jakarta tidak membuatnya tergerak untuk mengambil jalur partai.
Setelah memilih jalur independen untuk maju dalam pencalonan pilkada DKI Jakarta 2017, Ahok bersama Teman Ahok harus memenuhi syarat yang diberikan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), yaitu menggalang dukungan hingga minimal 7,5 persen dari total Daftar Pemilih Tetap atau setara dengan 532.210 pemilih.
Selain itu, Ahok semakin yakin lantaran Partai NasDem, disusul Partai Hanura, menyatakan dukungannya untuk maju dalam pencalonan. Kedua partai tersebut disebut-sebut tidak menerima imbalan apa pun atas dukungan yang diberikan.[]