JAKARTA, WB – Team Komando Pasukan Katak (Kopaska), TNI AL akhirnya membuktikan sendiri adanya kapal selam (U-boat) milik tentara Jerman yang karam di perairan Jawa. Pembuktian itu dilakukan oleh tim Kopaska terkait maraknya pemberitaan diberbagai media massa lokal di Surabaya yang mengabarkan ada sebuah kapal selam diperairan Jawa.
“Dari desas-desus media dan masyarakat, akhirnya kami tim Kopaska melakukan penelusuran mencari kapal selam tersebut yang dikabarkan berada diperairan pulau Jawa,” ujar Komandan Tim Kopaska, Mayor Yudo Ponco, di gedung Menko Maritim, Kamis, (11/12/2014).
Tim Kopaska yang juga dibantu beberapa tim penyelam alam, akhirnya sepakat melakukan ekspedisi kecil. Tim berangkat dari Jakarta menuju Surabaya dengan menggunakan kapal Feri, ketempat tujuan pertama yakni Jepara. Dari Jepara, tim ekspedisi melanjutkan perjalanan dengan menggunakan perahu kayu ke perairan Jawa.
“Karena hanya kapal kayu saja yang jadi sarana itu saja yang bisa digunakan untuk menuju lokasi kapal selam tersebut,” kata Ponco.
Setelah menempuh perjalanan selama sepuluh jam, sampailah tim dilokasi yang diperkirakan. Dengan menggunakan alat bantu deteksi sonar, objek besarpun yang diduga kapal selam ditemukan.
“Setelah melakukan pendeteksian dengan Sonar, lalu ditemukan sebuah objek besar dikedalaman 25 meter,” paparnya.
Kapal Selam Jerman yang bernama “Monsun gruppe” itu ditemukan dalam kondisi tidak utuh. Kapal selam yang karam lantaran di torpedo oleh kapal milik Belanda pada tahun 1944, itu hanya tinggal setengahnya saja, selain hancur lantaran dihantam torpedo, beberapa bagian kapal juga sudah banyak dijarah oleh penyelam liar.
“Panjangnya hanya 30 meter, kondisi bagian luar penuh dengan lubang kecil dan besar. Kondisinya memang sudah tidak utuh, sepertinya sudah banyak penyelam yang lebih dulu datang,” ujar Ponco
Sementara itu dilokasi yang sama Menteri Koordinator Maritim, Indroyono Soesilo menjelaskan, terkait penemun kapal selam tersebut sudah dibicarakan kepada konsulat atase Jerman di Jakarta. Bahkan Jerman memberikan apresiasi kepada tim Kopaska yang berhasil menemukan bangkai kapal selam tersebut.
“Dengan ditemukannya kapal jenis U- boat tersebut, tentunya kian mempererat hubungan bilateral kedua negara yakni Indonesia-Jerman,” ujar Indroyono.
Dia menambahkan, sudah lama para peneliti Jerman dan Indonesia bekerja sama terutama dalam hal maritim. Kerjasama pertamakali dilakukan saat karamnya kapal Tampomas II di perairan Masalembo.
“Peneliti Jerman banyak membantu saat itu, termasuk melakukan evakuasi korban dari kapal,” tandas Indroyono.[]