JAKARTA, WB – Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas Ham) Manager Nasution prihatin atas insiden kekerasan yang dilakukan polisi terhadap massa pendukung Prabowo- Hatta dalam pembubaran paksa di Jalan Medan Merdeka Barat.
“Kami menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas terjadinya kekerasan didalam pembubaran massa tersebut, sehingga terjadi korban luka-luka baik ringan dan berat,” ujar Nasution di Kantor Komnas HAM, dibilangan Latuharharri, Jumat (23/8/2014).
Komnas HAM menerima laporan aduan tindak kekerasan yang dilayangkan oleh Tim Advokasi Prabowo-Hatta, dimana dalam laporan tersebut terdapat 34 orang yang mengalami luka-luka berat dan ringan akibat gas air mata, peluru karet dan water cannon.
Selain aduan adanya 34 korban dalam insiden pembubaran tersebut, Komnas juga menerima laporan untuk diminta melakukan penyelidikan dan investigasi atas adanya informasi dua orang dari massa pendukung Prabowo-Hatta yang dilaporkan meninggal dunia.
“Ada 34 korban dan katanya ada dua lagi jadi total 36 orang. Dan dari total itu diinformasikan ada yang meninggal dunia. Atas informasi itu, Komnas secapatnya akan lakukan pantauan langsung dan bertanya kepada Kapolri untuk meminta pertanggung jawaban atas insiden tersebut dalam waktu dekat,” tutur Nasution.
Seperti diinformasikan sebelumnya, buntut laporan yang dilakukan oleh tim advokasi Prabowo-Hatta ke Komnas HAM terkait aksi pembubaran paksa yang dilakukan aparat kepolisian di Jalan Medan Merdeka Barat, saat Mahkamah Konstitusi akan memutuskan permohonan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) pemilu Presiden 2014.
Massa pendukung Prabowo – Hatta yang memaksa untuk menerobos pagar brikade kawat berduri, akhirnya dihentikan oleh aparat kepolisian dengan menembakkan air melalui water canon dan juga gas air mata. Akibat tembakan itu, membuat massa kocat-kacir. []