JAKARTA, WB – Divisi Perinatologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rinawati Rohsiswatmo mengungkapkan bayi yang lahir di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) banyak yang terlahir prematur.
“Umumnya bayi prematur kurang dari 37 minggu. Dapat juga bayi cukup bulan tetapi kecil,” ujar Rinawati yang merupakan Dokter Neonatologis ketika didaulat sebagai pembicara dalam peluncuran produk MamyPoko Preemie Care di JW Marriot Hotel, Kuningan, Jakarta, Selasa (22/9/2015).
Lebih jauh Rinawati mengatakan bayi berat lahir rendah (BBLR) kurang dari 2.500 gram. Namun, masih dalam konteks tersebut BBLR bukan bayi prematur. “Angka kejadian di RSCM lahir setengahnya prematur,” ungkap dia.
Menurut Rinawati merawat bayi yang terlahir prematur tidak mudah butuh kecakapan. Misalnya untuk memandikan. Jaga suhu ruangan tidak terlalu dingin atau hangat kurang dari 24-27 derajat celcius.
“Suhu air mandi harus hangat menyerupai suhu tubuh bayi kurang dari 37,2 derajat celcius,” imbuh dia.
Kemudian untuk perawatan kulit bayi masih sangat lembut, tipis dan mudah teriritasi. “Pada beberapa bayi, bedak, dan bahan yang dioleskan ke kulit bayi (minyak putih, minyak telon, baby oil, baby lotion dan sejenisnya dpt menyebabkan reaksi kulit (alergi dan iritasi),” terang dia.
Atas peluncuran produk satu-satunya di Indonesia dikatakan Rinawati PT Unicharm Indonesia begitu peduli terhadap bayi prematur dimana kondisi prematur lah yang merupakan penyebab kematian tertinggi pada bayi dibawah 1 bulan di Indonesia.
Rinawati yang mengenakan batik tersebut juga memaparkan tanda-tanda bahaya bayi yang harus segera dibawa ke dokter diantaranya.
“Kesulitan bernapas, kejang, demam (37 derajat celcius), suhu tubuh bayi (36,5 derajat celcius) tidak mau atau sulit minum, diare, minum sedikit setiap lima jam dan malas bangun, kotoran mata yang banyak, tali pusat bernanah dan berdarah, kuning pada bayi setelah usia dua minggu, tangisan berkepanjangan,” tandas dia. []